Umat Islam harus waspada, dengan kemenangan Jokowi menjadi Presiden RI
berarti yang akan menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah Basuki Purnama
alias Ahok yang bukan seorang muslim.
Demikian dikatakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq
Syihab saat pengajian di Markas Syariah Jakarta beberapa waktu lalu.
"Saya hanya mau mengingatkan, haram umat Islam merestui jika
pemimpinnya dari kalangan orang kafir. Sekali lagi, haram di wilayah
mayoritas umat Islam orang kafir menjadi pemimpinnya, haram!" tegas
Habib Rizieq.
Ia menjelaskan, secara konstitusi Ahok bisa
diturunkan melalui orang-orang Islam di DPRD DKI yang baru dilantik.
"DPRD punya hak secara konstitusional untuk menolak Ahok menjadi
Gubernur, DPRD punya hak interplasi minta berbagai keterangan terkait
pola kepemimpinan Ahok yang banyak melakukan arogansi di tengah
masyarakat. DPRD juga punya hak untuk melakukan impeachment menghentikan
Ahok dari jabatannya. Dan Ahok tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI
kalau DPRD tidak merestuinya," ungkap Habib Rizieq.
"Kalau kita
rakyat secara konstitusi tidak punya cara, tapi kalau anggota DPRD kan
bisa. Jadi kalau besok anggota DPRD yang muslim melantik Ahok, mereka
yang akan bertanggung jawab dihadapan Allah Swt. Dan jangan coba-coba
melantik orang diluar Islam sebagai pemimpinnya umat Islam," tambahnya.
Ia menjelaskan agar masyarakat tahu dan tidak mudah dibohongi oleh
anggota dewan. "Itu kan anggota DPRD masyarakat yang milih, umat Islam
memilih. Jadi ini amanat umat Islam untuk DPRD agar jangan pernah
jadikan orang kafir menjadi pemimpin," pesan Habib Rizieq.
Menurutnya, jika Ahok tetap jadi dilantik, maka umat Islam tidak boleh
mengakuinya. "Kalau Ahok jadi dilantik, anggap aja kita tidak punya
Gubernur. Bahkan seandainyapun sejuta kali Ahok dilantik DPRD untuk jadi
Gubernur, umat Islam di jakarta tetap tidak boleh mengakui orang kafir
sebagai Gubernur mereka. Sampai titik darah terakhr, kita tidak boleh
mengakui orang kafir sebagai pemimpin umat Islam," tegas Habib Rizieq
yang disambut pekikan takbir para jamaah.
Imam Besar FPI ini
mengatakan, dirinya tidak mengajak untuk membuat kekisruhan terkait
masalah ini. "Saya mengajak semuanya secara konstitusional, oleh karena
itu saya minta kepada semua umat Islam yang punya ghiroh, yang punya
iman, yang punya taqwa kepada Allah, yang duduk di DPRD, untuk tidak
merestui Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta," ujarnya.
Habib
Rizieq tidak peduli jika mengungkap masalah ini dianggap menyinggung
sara. "Ini soal akidah, ini soal syariat, ini soal agama. Kalaupun mau
dikatakan sara, iya gua sara, lu mau apa?" ungkapnya.
Ia juga
mengingatkan, kepada siapapun umat Islam yang terlibat menaikkan Ahok
agar segera bertobat. "Kepada anda yang menaikkan Ahok, anda akan
bertanggung jawab dihadapan Allah. Mumpung sekarang belum terlambat,
mari sama-sama kita rapatkan barisan, kita tolak orang kafir jadi
pemimpin," katanya.
Namun, kata Habib, ada cara lain jika Ahok
tetap mau jadi Gubernur DKI, yaitu Ahok masuk Islam. "Saya tidak menolak
Ahok, saya menolak orang kafir jadi pemimpin. Kalau besok Ahok masuk
Islam saya tidak akan menolak. Karena itu, kita doakan mudah-mudahan
Ahok dapat hidayah dan masuk Islam. Kita berdoa agar Jakarta tidak
dipimpin orang kafir," harapnya.
Berkenaan dengan masalah
kepemimpinan, Habib Rizieq mengingatkan dengan sebuah hadits, dimana
Nabi Muhammad Saw menyatakan: Akan datang suatu zaman, umatku akan lari
dari ulama. Kalau itu sudah terjadi, akan terjadi bencana besar menimpa
umat. Yang diantaranya ialah, Allah akan mengirimkan pemimpin yang zalim
untuk memimpin umat yang sudah meninggalkan ulama.
"Jika kita
sudah meninggalkan ulama, tidak peduli dengan fatwa ulama, tidak
menghormati dan menghargai ulama, siap-siap untuk menerima pemimpin yang
zalim," pungkasnya.