(SI Online) - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menegaskan tentang komitmen FPI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. FPI sejak didirikan hingga sekarang, bukanlah organisasi yang mempunya cita-cita untuk melakukan tindakan subversif atau bertentangan dengan negara.

"FPI adalah kelompok pressure group (grup penekan) dan kotrol sosial terhadap kebijakan pemerintah agar tak sampai menyepelekan Islam atau merugikan umat Islam," kata Habib Rizieq dalam pertemuan tokoh-tokoh Islam nasional yang digagas mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/11/2013).

Habib Rizieq menakankan bahwa sejak berdiri hingga kini bahkan yang akan datang FPI tidak pernah menentang dan menolak empat pilar negara. FPI juga tidak pernah menyatakan diri sebagai musuh empat pilar negara.

"Tapi kami akan menolak dengan keras segala bentuk penafsiran terhadap empat pilar negara yang menyimpang dari ajaran Islam. Selama Pancasila diartikan, dimakani tidak menyimpang dari ajaran Islam sesuai sila pertama Ketuahanan Yang Maha Esa yang bagi kami satu landasan tauhid yang harus  dijaga, maka kami tidak akan menentang Pancasila," jelas Habib Rizieq.

Tetapi, lanjut Habib Rizieq, jika Pancasila disalahgunakan dan dijadikan sebagai payung untuk melindungi pemikiran-pemikiran liberal atau dijadikan sebagai temang untuk melindungi aliran sesat atau penodaan agama tentu FPI akan melakukan perlawanan.

"Bukan Pancasilanya yang kami tolak, tapi yang kami lawan adalah penyimpangan-penyimpangan dalam penafsiran Pancasila itu sendiri," tegasnya.