Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Zuhairi Misrawi, mendukung kaum Syiah dengan bereaksi keras terkait pelarangan perayaan Asyura 10 Muharam 1435 H yang digelar Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jawa Barat di Kota Bandung.

Zuhairi bahkan mengadu domba dengan meminta Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) untuk membubarkan kegiatan NU. “Saya ingin suatu saat FPI, MMI atau salafi takfiri membubarkan kegiatan NU supaya Banser semakin aktif,” tegas Zuhairi melalui akun Twitter @zuhairimisrawi.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menuding FPI, MMI dan Salafi-Takfiri bisa mendikte aparat kepolisian untuk membubarkan kegiatan kelompok tertentu. “FPI, MMI dan Salafi-takfiri bisa mendekte aparat kepolisian, sehingga bisa membubarkan kegiatan diskusi/perayaan kelompok tertentu,” kicau @zuhairimisrawi.

Lebih gawat lagi, Zuhairi menuduh bahwa kelompok Salafi-Takfiri sebagai akar kaum teroris berjubah agama. “Dalam sejumlah tesis disebutkan, bahwa salafi-takfiri adalah akar kaum teroris berjubah agama. Ironisnya, pemerintah ikuti kemauan mereka,” tegas @zuhairimisrawi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga dibidik Zuhairi. “Mereka yg menebar kebencian terhadap Syiah, termasuk MUI, sebenarnya ingin jadikan negeri ini seperti Irak dan Pakistan,” tulis @zuhairimisrawi.

Diberitakan sebelumnya, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Jawa Barat, sedianya akan melaksanakan perayaan Asyura digelar di Gedung Istana Kana, Kawaluyaan, Kota Bandung pada Kamis (14/11/2013), namun polisi tidak memberikan izin karena penyelenggara belum melengkapi persyaratan perizinan. (SI-Online)