Front Pembela IsLam (FPI) melebarkan sayapnya. Kini Markaz Daerah FPI resmi dibentuk di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Pembentukan itu dalam rangka menegakkan syariat Islam di daerah tersebut.

"FPI dibentuk di Pasaman Barat dalam rangka melebarkan sayap ke daerah sebagai wadah penegak syariat Islam dan dalam rangka menegakkan amar makruf nahi mungkar di tengah umat," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) FPI Sumatera Barat, Busyra, Minggu (24/11).

Busyra berharap FPI bisa bermanfaat di Pasaman Barat. Sehingga masyarakat mengetahui apa saja kegiatan FPI tersebut. Menurutnya kegiatan FPI tak cuma sekadar menertibkan tempat maksiat.

Dia menjelaskan beberapa langkah dilakukan jika ada di daerah tertentu terdapat perbuatan maksiat.

"Pengurus FPI akan menyurati kepala lurah, tokoh masyarakat dan pihak pengelola tindak kejahatan bersangkutan. Jika surat itu tidak digubris oleh pihak yang disetujui tersebut. Langkah selanjutnya, melayangkan surat lagi ke pihak Polsek, camat, Danramil, walinagari, dan pejabat terkait di tingkat kecamatan," katanya.

Jika pada tahap ini juga belum ada jawaban, katanya maka pengurus FPI kembali menyurati bupati, pihak Polres, DPRD, tokoh agama, dan pucuk adat yang ada di tingkat kabupaten.

Jika memang langkah ketiga itu juga belum membuatkan hasil, pengurus FPI mandatangi kantor bupati dan pihak berwajib lain sekaligus menyampaikan informasi tentang dijumpainya lokasi perbuatan maksiat di daerahnya.

Setelah itu, katanya pihak FPI bersama memberitahukan hal itu kepada pengurus tingkat provinsi, selanjutnya disampaikan ke tingkat pusat.

"Jika memang sudah ada jawaban dari pengurus provinsi atau pusat maka jika dilakukan aksi maka akan dilakukan secara bersama-sama," kata dia.

Ketua terpilih pengurus FPI Pasaman Barat, Hari Irawan berharap masyarakat mau mendukung FPI di daerah tersebut.

"Mudah-mudahan masyarakat bisa mendukung organisasi ini dalam rangka kepentingan bersama khususnya umat Islam," ujar dia.