Langkah da’i nasional Ahmadiyah, M Rusli Saliem untuk taubat
mendapat apresiasi dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Sukabumi.
Menurut Sekretaris FPI Kota Sukabumi, Ustadz Dede Wahyuri langkah yang
diambil M Rusli Saliem salah satu bukti dari perkataannya. Pasalnya,
sebelum Ia memutuskan mengambil sumpah dan membaca dua kalimah syahadat sempat melakukan diskusi terlebih dahulu.
“Kami sempat diskusi masalah akidah. Saat itu, Ia (M Rusli) mengatakan
akan keluar dari Ahmadiyah jika kalah dalam debat tersebut,” beber Dewa
sapaan akrab Dede Wahyuri kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Meskipun pengambilan sumpah sudah dilakukan, Dewa mengaku pihaknya tetap
mengantisipasi gerak- gerik yang dia lakukan. Pasalnya, dirinya
mensinyalir ada muatan politis di dalamnya. Menurut Dewa, dengan
statusnya sebagai salah satu tokoh besar Ahmadiyah langkah taubatnya
masih diragukan. “Saya menyambut baik dengan langkah itu (taubat). Tapi
harus ada pembuktian lebih sehingga masyarakat bisa percaya kalau memang
taubatnya tersebut timbul dari hati,” tegasnya.
Ia meminta agar M
Rusli Saliem membawa keluarganya untuk bersama- sama keluar dari
Ahmadiyah. Apalagi dengan kapasitasnya sebagai da’i nasional. “Kalau
memang tulus, kenapa keluarganya tak diikutsertakan. Masa sekelas da’i
Nasional gak bisa membawa keluarganya. Dia kan imam dalam keluarga,”
lanjut Dewa.
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar mengejutkan
datang dari salah satu tokoh pimpinan Jama’ah Ahmadiyah Indonesia (JAI)
Panjalu Kecamatan/Kabupaten Sukabumi M Rusli Saliem. Kemarin ia menyatakan keluar dari JAI dan menyatakan kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya.
Pertaubatan itu ia lakukan di hadapan Bupati Sukabumi Sukmawijaya,
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi Zezen Zaenal
Abidin, pimpinan Ormas Islam, serta para ulama dan pemuka agama di
Gedung Negara Pendopo Sukabumi.
Proses pembacaan syahadat Salim
dibimbing pimpinan Ponpes An Nidzom Sukabumi, KH Abdullah Muchtar.
Saliem merupakan salah satu tokoh berpengaruh di kalangan Jamaah
Ahmadiyah Qodian. Sebab dirinya sudah berkecimpung mendalami Ahmadiyah
selama 13 tahun. Tak tanggung-tanggung, dari pengakuan Saliem dirinya
merupakan salah seorang penda’i nasional yang kerap membaiat orang di
luar Ahmadiyah untuk masuk Ahmadiyah. “Kali ini saya bertekad untuk
kembali ke pada Islam yang sebenarnya,” ujar Saliem dihadapan yang
menghadiri pertaubatannya.
(Radar Sukabumi).