Sekilas Fahira Idris, SE.MH –
Calon Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta

Menyebar manfaat, kebaikan, dan kedamaian sudah menjadi tujuan hidup Fahira Idris. Setiap derap langkahnya sudah dihibahkan untuk membantu sesama tanpa kenal lelah. Lahir di Jakarta, 45 tahun lalu, Fahira Idris tumbuh menjadi perempuan mandiri dan tangguh. Kiprahnya sebagai pengusaha tidak membuatnya alpa kepada sekitar. Baginya, Kemulian hidup adalah saat pikiran, tenaga, harta, dan semua potensi yang kita punya bisa membuat hidup orang lain lebih baik.

Rasa kepedulian Fahira Idris yang tinggi terhadap sesama sudah bersemai sedari kecil. 

Memang tidak dapat dipungkiri keluarga punya peran besar membentuk karakter ibu dua putri ini.
Sejak kecil, Fahira tidak hanya ditanamkan bagaimana rasa berempati, tetapi langsung
diarahkan mengubah empati menjadi tindakan nyata. Tidak heran sejak remaja, Putri dari Fahmi Idris (Mantan Menteri Tenaga Kerja era Presiden Habibie 1998-1999 dan mantan Menteri Perindustrian pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I 2005-2009) dan cucu dari KH. Hasan Basri (Mantan Ketua MUI) ini sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan turun langsung saat di berbagai bencana di tanah air, sebut saja bencana meletusnya Gunung Galunggung (1982), Gempa Yogya (2006) dan Sumatera Barat (2009), Banjir Jakarta (2013), serta banyak bencana alam lainnya.

Fahira Idris juga selalu berusaha turut serta ambil bagian dalam setiap permasalahan bangsa. Pada 2010, disaat banyak orang yang hanya mengkritik dan mencibir FPI karena aksi sweeping-nya, Fahira lebih memilih jalan tabayyun dan dialog dan dengan Habib Rizieq Syihab, Ketua Umum FPI saat itu, tentang ajaran Islam yang damai dan menyampaikan kritik masyarakat terhadap FPI secara langsung.

Sebagai perempuan, Fahira Idris juga menaruh perhatian besar terhadap perlindungan perempuan dan anak-anak. Hingga saat ini dia terus memperjuangkan hak cuti hamil minimal enam bulan kepada pekerja perempuan di Indonesia. Ditengah kesibukannya, dia juga selalu menyediakan waktu menjadi fasilitator, motivator dalam berbagai even anak, remaja, pelajar, mahasiswa dan ibu-ibu. Tak heran, berbagai aktivitasnya ini diganjar berbagai penghargaan salah satunya sebagai Twitter terinspiratif sejagad, dalam polling yang bertajuk The Most Inspiring Tweeter tahun 2010, mengalahkan Diana Adams, penulis dan wirausahawan asal Amerika. Sebelumnya pada 2005, dia dinobatkan sebagai The Most Favourite Inspiring Woman oleh salah satu media, dan 2013 ini terpilih sebagai salah satu Wanita Inspiratif & Informatif di Twitter versi Fimela.com. Dalam bidang pemberdayaan masyarakat, Fahira Idris juga aktif di IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) yang memberikan advokasi dan pelatihan kepada para pedagang pasar tradisional di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia.

Marak dan bebasnya peredaran miras di Jakarta dan hampir semua wilayah Indonesia yang banyak memakan korban jiwa terutama para remaja, menggerakkan Fahira Idris untuk berbuat sesuatu. Lewat twitter, dia mengajak para follower-nya untuk mengkampanyekan bahaya miras terutama kepada anak- anak dan remaja dan menghimbau gerai mini market dan warung-warung tidak menjual miras kepada anak di bawah usia 21 tahun. Dengan dukungan teman- temannya, Fahira Idris mendirikan Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) yang bertujuan menyelamatkan anak bangsa dari bahaya miras. Berbagai kegiatan dilakukan gerakan yang dipimpin Fahira Idris ini, mulai dari melakukan advokasi dan audiensi dengan banyak pejabat pemerintahan untuk mengampanyekan dan mendesak pemberlakuan Perda Anti Miras, seperti dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Wali Kota Jogjakarta, Imam Priyono; Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman; pimpinan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat; dan Badan Legislasi DPRD DKI Jakarta. Selain dengan kalangan birokrasi, gerakan ini juga mengadakan audiensi dengan fraksi-fraksi partai politik di DPR dan DPRD berbagai daerah. Fraksi yang menggelar audiensi dengan fraksi Partai Keadilan Sejahtera; Partai Persatuan Pembangunan; Partai Amanat Nasional; dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Tindakan nyata Fahira Idris dan GeNAM untuk menyelematkan generasi muda dari bahaya miras adalah mengirim para relawan ke sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya untuk mengkampanyekan bahaya miras. Kini GeNAM sudah berdiri di banyak kota di Indonesia.

Kini, dengan dukungan penuh dari keluarga, sahabat, dan berbagai lapisan masyarakat, Fahira Idris bertekad memperjuangkan aspirasi masyarakat Jakarta melalui Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI). Jalur perseorangan atau independen dipilihnya dengan tujuan agar tiap kebijakannya nanti jika terpilih, murni didasarkan atas kebutuhan masyarakat di DKI Jakarta, bukan atas kepentingan golongan politik tertentu.

BIO DATA SINGKAT
 

Nama : Fahira Idris
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 20 Maret 1968 Pendidikan
- 1974 – SD Argentina, Jakarta
- 1977 – SD Besuki, Jakarta
- 1980 – SMP Al-Azhar, Jakarta
- 1983 – SMA Al-Azhar, Jakarta
- 1986 – Fakultas Matematika, Universitas Padjadjaran,
Bandung
- 1987 – Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, Jakarta
- 1994 – The London School of
Flowers, Inggris - 2008 – Magister Hukum Bisnis,
Universitas Padjadjaran,
Bandung

Pengalaman Organisasi - Ketua Asosiasi Pengusaha
Parcel Indonesia (APPI)
- Ketua Harian Perbakin DKI
Jakarta
- Ketua Umum DPP Saudagar
Muda Minang - Pendiri & Ketua Umum GEMA
DAMAI
- Ketua Bidang Pembinaan &
Pendidikan DPP IKAPPI (Ikatan
Pedagang Pasar Indonesia)
- Ketua Yayasan Selamatkan Anak Bangsa
- Koordinator Posko Bantu
Banjir Jakarta
- Ketua Umum Gerakan
Nasional Anti Miras