Lagi- lagi Artidjo Alkostar membuat publik tercengang. Hakim Agung kelahiran Situbondo, Jawa Timur, pada 22 Mei 1948 ini membanduli Angelina Sondakh dengan hukuman yang lebih berat di tingkat kasasi. Angelina Sondakh sebelumnya hanya divonis 4 tahun 6 bulan di tingkat Pengadilan Negeri Tipikor, namun vonis itu dilipatgandakan oleh Artidjo, MS Lumme dan Mohammad Askin menjadi 12 tahun.

Sebelum menjadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar ternyata berkawan karib dengan Front Pembela Islam (FPI). Artdijo saat itu menjadi penasehat hukum FPI.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum FPI, Muhammad Rizieq Shihab, dalam acara Fenomena Artidjo Alkostar 'Harapan Penegakan Hukum' di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa
(4/3/2014).

"Beliau kawan lama saya, kami berhubungan dekat ketika saya mendirikan FPI. Beliau mendengar tingkah laku FPI yang digambarkan media ganas, garang, mengambil alih tugas polisi, dan seterusnya. Beliau bukan mudah sebagai korban penyesatan opini media. Beliau selalu konfirmasi," ujar Hb Rizieq.

Saat itu, lanjut dia, Artidjo berdiskusi panjang selama berjam-jam dengan FPI. Artidjo, kata Rizieq,
memberikan berbagai macam kritikan kepada FPI. "Beliau datang ke Petamburan (markas FPI) bicara berjam-jam. Beliau kritik FPI secara langsung dan beliau memberikan solusi. Kami meminta beliau sebagai penasehat hukum dan memberikan pendidikan penyadaran hukum bagi pengurus FPI selama berbulan-bulan," ungkap Hb Rizieq.

FPI pun meminta Artidjo memimpin Departemen Hukum dan memberikan pendidikan hukum. Rizieq pun mengaku mereka menjadi paham mengenai KUHAP dan Konstitusi. Padahal sebelumnya, FPI belum memahaminya.

Kemesraan FPI dan Artidjo tidak berlangsung lama karena Artidjo dipomosikan
menjadi hakim agung. "Kebanggaan pada kami orang yang dekat pada kami untuk bisa duduk di sana. Mudah-mudahan bisa memimpin MA," katanya.

Artidjo Alkostar, Hakim Mahkamah Agung Terbaik saat ini 
http://faktaunikmenarik.blogspot.com/2013/11/artidjo-alkostar-hakim-mahkamah-agung.html?m=1

Hakim Agung Artidjo Alkostar Dipercaya Bisa Kalahkan Jokowi