Ketua
Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) Al-Habib
Muhsin Ahmad Alattas Lc mengharapkan umat Kristen maupun Muslim,
masing-masing yakin dengan kebenaran agamanya sendiri. Menurut pria yang
akrab dipanggil Habib ini, ada nilai-nilai tertentu dalam agama yang
bisa dibawa dalam dialog dan ada yang khusus menjadi pembahasan privat.
Pernyataan
Habib terlontar dalam seminar dan bedah buku bertajuk "Mengapa Kristen
Ditolak?" di Jakarta, Jumat (28/2). Menjawab topik utama mengapa
kekristenan mendapat penolakan, Habib menyatakan itu terjadi bukan dalam
aspek teologi, tetapi dalam hal teknis.
"Mengapa
Kristen ditolak? Sebetulnya aspek yang saya pandang bukan aspek teologi
tetapi sulitnya umat Nasrani membangun tempat ibadah. Ini sebetulnya
akar masalahnya, yaitu aspek psikologis dan sosiologis," ujar Habib.
Untuk
memperat jalinan komunikasi antara Islam dan Kristen, Habib mengajak
umat Muslim hadir dalam dialog mengenai kekristenan. "Tokoh Islam itu
harus terbiasa mendengarkan ajaran Kristen itu seperti apa. Makanya,
sebetulnya itu jangan disekat-sekat, tapi justru dihidupkan. Dialog
teologis gak ada masalah, yang penting sudah di-frame
dengan suatu perspektif yang intelek dan persaudaraan saling menghargai.
Tentu pembicaranya juga jangan yang emosional. Saya kira ini bagus ke
depannya sebagai sarana komunikasi dalam rangka menjalin persaudaraan di
antara kita. Hal-hal semacam itu (dialog antara Islam dan Kristen)
sebetulnya tidak tabu dan harus dibiasakan."
Sebagai
agama misi, baik Islam maupun Nasrani (Kristen dan Katolik) tentu wajib
memberitakan kabar. Namun Habib menolak jika misi dianggap sebagai
sumber konflik.
"FPI
sering ditanya, kenapa banyak sekali penolakan terhadap gereja-gereja.
Sebetulnya, ajaran Islam ini tidak pernah mengajarkan untuk menolak
agama orang lain, justru harus menghargai dan orang diberikan hak untuk
beragama. Bahkan dalam satu ayat dikatakan, jangan sekali-kali kamu
menghina orang yang menyembah Tuhan selain Allah. Artinya, kita menghina
saja tidak boleh apalagi menghancurkan atau memusuhi. Kita di Islam ini
dilarang untuk menghina, karena kalau kita menghina Tuhan-nya orang
lain, maka orang lain akan menghina Tuhan kita. Itu sama saja dengan
kita menghina Tuhan kita sendiri."
Jadi,
apa yang membuat FPI seringkali geram dengan kekristenan?
"Konflik-konflik yang terjadi gara-gara penolakan tempat ibadah, akar
masalahnya itu bukan karena agamanya Kristen. Tetapi karena dua hal.
Pertama, ranah etika. Kedua, pelanggaran hukum. "
Terkait
etika, Habib mengemukakan adanya kelompok agama mayoritas dan minoritas
di negeri ini. "Saya kira, keduanya harus teredukasi. Yang mayoritas
menahan diri, yang minoritas tahu diri. "
Jadi,
jika di lapangan ditemukan umat Islam yang menolak kekristenan,
problemnya terletak pada etika orang tersebut, bukan masalah Islam-nya.
Sebagai contoh, psikologis orang Indonesia yang begitu mudah tersinggung
menyebabkan ada ras-ras tertentu yang kurang cocok dengan ras Jawa.
"Kalau
di Kristen pun ada orang Nasrani yang berperilaku tidak baik, apakah
yang dipersoalkan adalah agamanya? Kan, bukan. Jadi, jangan jadikan
agama sebagai kambing hitam."
"Agama
itu, kita tahu ada dua nilai, yakni teologi dan universal. Kalau
masalah teologi, kita harus saling menghargai dan toleransi, dan setiap
penganut agama tertentu harus yakin dengan kebenaran agamanya
masing-masing. Kalau masalah nilai universal, semua agama sama.
Misalnya, mencuri itu tidak baik. Dalam masalah nilai universal, kita
bekerja sama."
Habib
tidak sependapat dengan para penganut pluralisme, yakni mereka yang
menganggap kebenaran itu relatif dan tidak ada hak bagi seorangpun untuk
menganggap agamanya benar.
"Ini
kan berbahaya. Padahal kalau menurut saya, orang beragama itu harus
militan, harus yakin dengan agamanya walaupun dia meyakini agama orang
lain adalah salah. Teman-teman Nasrani silakan mengatakan bahwa agama
Islam itu tidak benar, tetapi itu di dalam gereja (lingkup privat,
red.). Kan begitu? Kan tidak mungkin saya sebagai Muslim tidak boleh
meyakini bahwa Islam adalah agama paling benar. Apakah saya harus
mengakui Kristen juga benar? Kan gak bisa."