Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Jumat siang(21/08). Kedatangan delegasi yang dipimpin Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Muchsin bin Zeid Alattas ini untuk menyampaikan aspirasi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur yang rumahnya digusur Pemprov DKI.
 
"Kami nggak ada urusan sama Pemprov. Makanya kami datang ke Polda untuk menjembatani komunikasi kami," ujar Habib Muchsin, Jumat (21/8).
 
Muchsin menegaskan, FPI hanya menyampaikan keinginan warga. Sebab, banyak warga di Kampung Pulo merupakan anggota dari FPI. Ia mengatakan FPI secara lembaga tak ingin bermain kepentingan. Ia hanya ingin menyampaikan apa yang menjadi harapan rakyat.
 
Sementara itu menurut Tito Karnavian, dalam pertemuan yang digelar di Mainhall Markas Polda Metro Jaya itu FPI menyampaikan tiga permintaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait penggusuran pemukiman di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. 
 
"Ketua FPI di DKI dan ada beberapa tokoh lainnya Panglima FPI, mereka prinsipnya mendukung langkah (relokasi) ini, sepanjang tiga hal tadi diakomodir," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/8/2015).
 
FPI dan tokoh masyarakat menyampaikan tiga permintaan kepada Tito terkait penggusuran di Kampung Pulo. Pertama, jangan sampai dua makam keramat di Kampung Pulo ikut digusur.
 
"Ada dua makam di situ yang dianggap makam habib. Kami sudah sampaikan, makam itu tidak akan diganggu," ujar Tito.
 
Kedua, FPI dan tokoh masyarakat meminta pemerintah tidak merobohkan mushala. "Mushala jangan digusur, tetap diupayakan untuk berdiri," kata Tito.
 
Permintaan terakhir, agar warga yang telah menetap lama di bantaran Kali Ciliwung namun tak memiliki surat kepemilikan yang sah bisa diprioritaskan mendapatkan unit di Rumah Susun Jatinegara.
 
Sumber : SI Online