Pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang mengimbau supaya
kepala daerah bekerja sama dengan Front Pembela Islam (FPI) untuk
hal-hal yang baik menuai kecaman dari kelompok Liberal dan orang-orang
yang selama ini dikenal anti FPI.
Dan ocehan kelompok Liberal tersebut otomatis didukung oleh media
sekuler yang langsung meramaikan masalah ini, namun pemberitaan
media-media sekuler tersebut dinilai tidak adil oleh imam besar FPI
Habib Rizieq Syihab.
Habib Rizieq meminta media jangan selalu menayangkan FPI terkait kasus
Monas, Kendal dan Lamongan. Tapi media harus fair, tayangkan juga
kegiatan sosial FPI.
Berikut beberapa aktivitas sosial FPI yang disebutkan oleh Habib Rizieq melalui pesannya yang diterima Suara Islam Online, Ahad (27/10/2013):
Pertama, FPI telah mengevakuasi 100 ribu mayat pasca Tsunami di Aceh.
Kedua, Aksi kemanusiaan FPI di banjir dan kebakaran Jakarta, gempa
Padang, letusan merapi Yogya, longsor Leuwi Gajah, air bah Morowali,
jebolnya tanggul Tangerang, kerusuhan Mbah Priok, dan sebagainya.
Ketiga, Kerjasama FPI dengan Kemensos RI secara nasional dalam program
bedah kampung. Sudah berapa ribu rumah rakyat miskin di puluhan kampung
yang dibedah. Di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta,
Pasuruan, Palu, Gresik, dan sebagainya.
Keempat, Kerjasama FPI dengan Kemenag RI dalam program pengembalian
anggota Ahmadiyah kepada Islam. Sudah berapa ribu Ahmadiyah yang taubat
masuk Islam, di Tenjo Waringin Tasik saja ada 800 warga Ahmadiyah yang
sudah kembali ke Islam.
Kelima, Sejumlah Pemda di berbagai daerah kerjasama dengan FPI dalam
berbagai program: kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan,
pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul, dan sebagainya.
Dan keenam, Kerjasama FPI dengan Almarhum Taufiq Kiemas pimpinan MPR RI
dalam pemantapan empat pilar negara. FPI tidak pernah menolak Pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar
dan lurus, serta tidak dijadikan sekedar alat politik semata.
Karena itu menurut Habib Rizieq, himbauan Mendagri agar pemda kerjasama
dengan FPI adalah himbauan cerdas berdasarkan fakta lapangan, sedangkan
komentar miring dari segelintir orang terhadap sikap Mendagri adalah
komentar iri, dengki dan hasut, pernyataan bodoh tanpa dasar yang kuat,
hanya berpegang kepada stigma hasil penyesatan opini media.
Maka FPI melalui Habib Rizieq menyerukan, Pertama, Kemendagri wajib
mendorong pemerintah pusat dan daerah agar kerjasama dengan semua ormas
yang cinta negeri. Ada pun LSM komprador yang bekerja untuk kepentingan
asing wajib dibubarkan.
Kedua, FPI selalu siap kerjasama dengan pemerintah dalam semua bidang:
pendidikan, pertanian, perkebunan, kehutanan, ekonomi, sosial, politik,
keamanan, pemberantasan korupsi, pengentasan kemiskinan, sampai kepada
soal pengentasan penyakit masyarakat seperti: perdukunan, narkoba,
miras, judi, pelacuran, dan sebagainya. Kapan saja dan dimana saja
gratis tanpa pamrih kecuali hanya mengharap ridho Allah Swt.
Dan yang terakhir, FPI mendukung sepenuhnya pernyataan Mendagri
tersebut. Bagi FPI, Mendagri sudah benar dengan pernyataannya tersebut
walaupun banyak yang kebakaran hati. "Wallaahu musta'aan"