Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mangaku dirinya adalah korban pers. SBY mengakui dirinya sering mendapat kritik selama kepemimpinannya, namun dia mengucapkan berterima kasih. Tanpa kritik-kritik tersebut, mungkin ia tidak akan bertahan hingga tahun kesembilan masa pemerintahannya.

"Ini silakan ditulis. Saya adalah salah satu korban pers," ujar SBY dalam silaturahmi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2013-2018 dan tokoh pers nasional, di Hotel Novotel, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/10) sore seperti dikutip setkab.go.id.

SBY mengaku sangat sering menjadi korban pemberitaan pers. Selama Sembilan tahun memimpin, hampir setiap hari, kata SBY, ia diberitakan yang tidak baik. “Tapi saya patut berterima kasih, karena pers telah memberikan kritik yang baik.

"Karenanya sangat banyak korban pemberitaan, yang belum tentu kebenaran berita tersebut," ujar pendiri Partai Demokrat itu.

Pernah Fitnah FPI

Saat kasus kendal, SBY juga menyerang FPI karena pengaruh pemberitaan.Saat itu Imam Besar FPI mempertanyakan dasar tuduhan SBY, pasalnya FPI sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres Kendal dan dalam insiden tersebut, FPI sebenarnya telah menjadi korban.

“Bahkan Kapolres Kendal menyatakan dengan jujur di berbagai Media bahwa FPI sudah koordinasi. Di Kendal, FPI itu korban bukan pelaku! Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa? Dan kenapa dalam soal Kendal SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban dan bungkam terhadap si pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka siang malam di bulan Ramadhan?” tanya Habib Rizieq.

Habib Riziq pun menilai, sikap SBY yang tidak cermat dalam menyoroti berita, bukanlah sikap negarawan melainkan sikap seorang pecundang yang suka tebar fitnah dan mencederai Islam.

“Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap Maksiat! Tentu, seorang Presiden muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka mega skandal korupsi, sangatlah mencederai ajaran Islam!” tegasnya.