Setelah orasinya soal penutupan prostitusi dan karaoke dikecam, Pimpinan Ponpes Miftahul Huda, Tasikmalaya, KH Didi Abdul Hadi, tanpa konfirmasi, menyatakan telah dipukul anggota Front Pembela Islam (FPI).  Padahal yang melakukan pemukulan tidak jelas. Ketua FPI Tasikmalaya, Ustadz Acep berusaha melakukan klarifikasi dan bersilaturahmi dengan para kiai. Tetapi Kiai Didi tidak bersedia hadir. Setelah itu, beredar kabar ada keinginan untuk membubarkan FPI.

Kronologi soal isu pemukulan KH Didi oleh anggota FPI itu disampaikan Wakil Sekjen DPP FPI, Ustadz  Awid Masyhuri, kepada itoday (23/10).  Menurut Ustadz Awid, pada saat umat Islam mengadakan istighosah untuk meminta Wali Kota Tasikmalaya menutup karaoke dan prostitusi, Kiai Didi berorasi, menyatakan  tidak berkenan dengan rencana itu.

“Saat Kiai Didi orasi, sejumlah tamu menyatakan tidak berkenan dengan pernyataan Kiai Didi.  Kiai  Didi tidak berkenan, dan menanyakan siapa yang nyeletuk atas orasinya itu. Sambil marah-marah Kiai Didi menanyai orang-orang di sekitar saat dia ceramah. Melihat keributan itu, Ketua FPI Tasikmalaya, Ustadz  Acep Sofyan mencoba melerai. Masih dalam emosi, Kiai Didi justru mengatakan dan mengakui dipukul,”  ungkap Ustadz Awid.

Menurut Ustadz Awid, yang hadir dalam acara itu tidak hanya FPI, tetapi semua ormas, termasuk dari Nahdlatul Ulama. Kiai Didi berceramah saat undangan menunggu kedatangan Walikota Tasikmalaya. Tak hanya Kiai Didi, masing-masing ormas diberi kesempatan berorasi.

“Yang tidak setuju dengan orasi Kiai Didi, tidak hanya FPI, karena di situ banyak ormas yang menginginkan penutupan prostitusi. Kiai Didi menyatakan ormas tidak dibolehkan menutup ataupun menggerebek tempat-tempat maksiat tetapi aparat keamanan,” tegas Ustadz Awid.

Terkait dengan tudingan yang menyudutkan FPI itu, Ustadz Awid meminta agar  semua pihak tidak perlu  menghiraukan tuntutan pembubaran FPI. “FPI berharap semua ormas Islam bersatu, tidak perlu dihiraukan keinginan pembubaran FPI. Tuntutan pembubaran itu telah dimanfaatkan kelompok liberal dan orang-orang yang tidak suka FPI,” pungkas Ustadz Awid. (itoday.com)