Meskipun baru berdiri FPI di Jambi sudah menyusun agenda kegiatannya.

Habib Muhammad Taufik Idrus Baragbah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Provinsi Jambi tidakmenampik bahwa selain menyorotiperedaran miras di Jambi, tempat- tempat prostitusi pun tidak akan lepas dari monitoringnya.

"Tapi untuk sementara belum. Tapi insya Allah monitoring ketempat prostitusi. Kita akan bicarakan lebih lanjut. Semua demi kebaikan Jambi," katanya.

Dengan kegiatan monitoring yang dilakukan, Taufik membantah bahwa FPI mengambil alih tugas aparat kepolisian.

Ditegaskannya, FPI adalah mitra kepolisian. "Kita sama-sama, kontrol sosial. Karena kebanyakan, walaupun kepolisian sudah menjaga itu, namun polisi kan tidak menyentuh ke akar rumput dari permasalahan itu. Namun FPI membantulah. Mitra bagi kepolisian, mitra aparat hukum," ungkapnya.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya,Kepolisian
Daerah (Polda) Jambi menyambut positif kehadiran Front Pembela Islam (FPI) di Jambi.

Kabid humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, mengatakan semua tindakan yang akan dilakukan FPI sudah disepakati untuk terlebih dahulu dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.

"Dia membantu tugas kepolisian ya boleh saja. Dalam penegakan hukum dia bekerja sama atau berkoordinasi dengan polisi," ungkapnya, Senin (21/10).