Masyarakat Kelapa Gading Jakarta Utara sangat terkejut dengan
apa yang dilakukan laskar Front Pembela Islam (FPI) saat membantu
korban kebakaran di wilayah tersebut.
Masyarakat tidak menyangka apa yang dilakukan FPI itu ternyata berbeda
dengan yang mereka tahu selama ini lewat media sekuler, mereka
menganggap FPI itu selalu berbuat anarkis seperti yang kerap diberitakan
oleh media sekuler.
"Apa yang dilakukan FPI sangat diluar
dugaan, karena masyarakat tahunya FPI itu berang dan sukanya bertindak
anarkis," ujar Sobar warga Kelapa Gading. Sobar mengatakan bahwa seluruh
warga sangat setuju dan antusias dengan kegiatan sosial FPI ini.
"Baru FPI yang diterima secara terbuka dalam membantu masyarakat, yang
lain banyak posko-posko tapi hanya untuk kepentingan politik saja,"
katanya kepada kontributor Suara Islam Online, Sabtu (5/10/2013).
Senada dengan Sobar, Ibu Anik mengatakan hadirnya relawan FPI membuat
warga semangat dalam membersihkan masjid dan rumah- rumah yang terbakar.
"Tadinya saya mengira FPI itu seram karena terkenal suka bawa
pentungan, tapi ternyata salah. Terimakasih sekali sudah dibantu
teman-teman FPI dalam membersihkan rumah dan membantu kesulitan warga
lainnya," ujar Anik.
Sejak kebakaran hebat melanda kawasan tersebut
pada Selasa (1/10/2013) lalu, FPI telah membangun posko bantuan yang
terletak di Masjid Jami Tanbikhul Ghafilin. Hingga saat ini setidaknya
ada 1225 rumah ludes terbakar oleh si jago merah.
Selain itu,
FPI juga membuka saluran bantuan, jika ada yang ingin membantu korban
kebakaran melalui posko FPI bisa menghubungi koordinator lapangannya
Ustad Syuhada di HP 021-92561682.