Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf Adalah perintis pondok pesantren Sunniyah Salafiyah yang terletak di jalan raya Sidogiri Km 1 Pasuruan, tepatnya di desa Sungai Wetan, kecamatan Kraton kabupaten Pasuruan.

Berdakwah Lewat Media

Semangat dakwah Habib Taufiq yang begitu menggebu, membuat beliau dalam setiap pertemuan selalu menekankan betapa pentingnya gerakan dakwah dengan berbagai cara. Komitmen ini dibuktikan Habib Taufiq dengan banyak memberikan ceramah- ceramah atau pengajian- pengajian baik di sekitar Pasuruan atau sampai ke luar kota di seluruh Indonesia.

Tidak sampai di situ saja kobaran semangat dakwah Habib Taufiq. Belum puas dengan cara dakwah konvensional, beliau pun mendirikan sebuah majalah dakwah yang bertajuk “Cahaya Nabawiy”, yang mulanya bernama “Pemuda Nabawiy”. Setelah berdakwah bil lisan, kemudian bil kithabah yang tidak sedikit rintangannya. Namun berkat keyakinan beliau dan pertolongan Allah, Cahaya Nabawiy kini telah mampu menembus pasar hingga 11.000 eksemplar tiap kali terbit.

Cahaya Nabawiy ternyata juga belum bisa memuaskan semangat dakwah cucu Habib Ja’far bin Syaikhan Assegaf ini. Beliau kembali melebarkan sayap dakwahnya dengan mendirikan stasiun radio dakwah “Suara Nabawiy”. Bermodal managemen dan dana seadanya, Suara Nabawiy awalnya merangkak, bahkan semua crew Suara Nabawiy pun terdiri dari para tim yang hanya belajar broadceast secara autodidak saja. Namun apa pun kendalanya, the show must go on, perjuangan harus terus berjalan. Dengan tekat kuat, kini Suara Nabawiy sebagai satu-satunya radio dakwah di daerah Pasuruan yang semakin diperhitungkan oleh berbagai pihak.

Setelah sukses dengan Cahaya Nabawiy magazine dan radio dakwah Suara Nabawiy, Habib Taufiq berniat untuk menyempurnakannya
dengan mendirikan stasiun televisi dakwah. Sebab menurut beliau sudah saatnya Islam memiliki jaringan dakwah yang lebih luas lagi. Non muslim serta paham-paham sebrang kini telah menguasai seluruh jaringan media masa, sementara Islam masih juga belum sadar bahwa dia terus dicekoki dengan sajian- sajian, tontonan-tontonan yang di dalamnya mengandung unsur kristenisasi yang perlahan menggerogoti akidah bangsa.