Ketua Majelis Syuro Front Pembela Islam (FPI) KH. Misbahul Anam mengecam pernyataan Basuki T. Purnama alias Ahok yang ngotot tetap mempertahankan saham pemerintah DKI Jakarta di PT Delta Djakarta (perusahaan memegang lisensi produksi dan distribusi miras antara lain Anker Bir, Carlsberg, San Miguel, dan Stout) karena menganggap tidak ada salah dan bahayanya masyarakat mengonsumsi bir.

"Dia (Ahok) bilang, 'Bir salahnya di mana sih?'. Kalau persoalan salahnya dimana, salahnya itu barang haram tidak boleh dijual dan diminum. Kalau Ahok mau buat untuk disimpan sendiri dan dipajang di rumahnya, silahkan sebab dia memang bukan muslim," ujar Kyai Anam kepada Suara Islam Online, Selasa (7//4/2015).

"Dia bilang, 'Ada enggak orang mati karena minum bir?'. Jawabnya ada, cuma dia tidak tahu. Jangankan minum bir, orang tidur kemudian mati juga ada. Saudara saya abis tahlilan minum air teh, mati. Artinya, mati bukan alasan untuk dijualnya bir" tambahnya.

Seharusnya, kata Kyai Anam, kalau Ahok seorang pemimpin yang baik justru seharusnya mendukung pelarangan miras, karena itu jelas-jelas merusak generasi bangsa.

"Tapi memang dia bukan tipe pemimpin, tapi preman. Omongan-omongan dia akan membuat rakyat Jakarta lebih tahu dan jelas ternyata mereka salah pilih pemimpin," kata Kyai Anam.

Selain itu, lanjut Kyai Anam, kalau alasan Ahok penjualan miras menjadi sumber pendapatan bagi pemprov DKI, artinya Ahok telah menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan uang.

"Lebih parah lagi DKI dibangun dengan dana haram. Para pejabat dan wakil rakyat dibayar dengan uang haram. Ini bukan membangun tapi menghancurkan. Uang haram tidak akan membuat kebaikan dan ketentraman, tapi akan mengancurkan dan meresahkan," tandas Kyai Anam.

"Apakah tidak ada sumber dana yang halal, sehingga dana haram yang diperjuangkan atau memang sudah terbius dan nikmat dengan dana haram?" tanyanya.