Karena sering disalahgunakan sebagai alat untuk menindas dan meneror umat Islam dan ternyata juga menjadi agen penyadapan AS dan Australia, apakah sebaiknya Densus 88 dibubarkan. Apakah BNPT juga dibubarkan apalagi hanya menggerogoti APBN saja ?

BNPT dan Densus 88 bukan "sebaiknya" dibubarkan, tapi Wajib dibubarkan, karena sudah menjadi "Agen Asing" dan sudah banyak melakukan "Pelanggaran HAM". Bahkan semua yang terlibat dalam BNPT dan Densus 88 harus diseret ke Pengadilan HAM, tanpa terkecuali.

Mengapa rezim SBY terkesan lamban dalam menghadapi aksi teror penyadapan oleh AS dan Australia, sementara dalam menghadapi aksi terorisme reaksinya cepat sekali dengan menjadikan umat Islam sebagai sasaran fitnah keji ?

Bukan lamban, tapi takut !!! Bagaimana tidak takut, wong AS itu kan sudah lama jadi "Bos" bagi para rezim penguasa Indonesia. Kalau sigap menangkapi umat Islam dengan tuduhan teroris, itu bukan berani, tapi patuh kepada "Bos". Itu saja !

Mabes Polri menegaskan akan mengerahkan 92.000 personilnya untuk mengamankan Natal tahun ini. Apakah itu tidak berlebihan dan terkesan mencurigai dan mendiskreditkan umat Islam ?

Tentu berlebihan !!! Cari sensasi saja ! Umat Islam bukan Teroris. Dalam Islam sudah jelas bahwa mengganggu ibadah umat beragama apa pun dilarang. Silakan umat Kristiani merayakan Natal dengan tenang, yang penting jangan ngajak-ngajak umat Islam Natalan, karena umat Islam Haram merayakan Natal.

Jika Jokowi maju ke RI-I dan terpilih menjadi Presiden sehingga Ahok otomatis menjadi Gubernur DKI, menurut Habib bagaimana nanti nasib umat Islam Indonesia dan umat Islam di DKI ?

Media massa terlalu berlebihan memposisikan Jokowi. Saat jadi Walikota Solo tidak ada prestasi yang berarti tuh. Soal proyek mobil "Esemka" yang dulu digembar gemborkan, ternyata cuma proyek cari nama, buktinya tidak jalan kok. Soal program "Blusukan" dan "Pesta Budaya" cuma menghamburkan anggaran daerah, dan itu tidak menyelesaikan problem Jakarta. Buktinya banjir dan macet makin parah tuh.

Sedang soal program "Bersihkan PKL", cuma program ngusir orang melarat, sebab pengusiran orang miskin tanpa solusi hanya akan menciptakan problem lain yang lebih serius, karena kalau perut sudah lapar, apapun bisa dilakukan orang tanpa iman. Buktinya, kini pencurian, perampasan dan perampokan di Jakarta makin marak, bahkan makin menakutkan. Kini, para penjahat di Jakarta makin nekat dengan senjata api. Artinya, Jakarta makin tidak aman dan nyaman. Nah, kok yang begini mau di dorong jadi Presiden ?! Enggak salah tuh ! Makanya, kini Jokowi harus konsen dan fokus benahi Jakarta saja. Kalau beliau serius urus Jakarta, maka kita dukung sepenuhnya.

Lain Jokowi lain Ahok. Jokowi sejuta kali lebih baik dari pada Ahok. Justru Jokowi didampingi Ahok sama juga ketiban sial. Sebab Ahok itu cuma "cowboy cecunguk" ! Nah, kalau cowboy yang mimpin Jakarta, ya lebih hancur lagi dong !!! Orang Betawi bilang, "Bacotnye aje enggak bise dijage, apelagi perbuatannye Cing !"

Terakhir, bagaimana nasehat Habib kepada umat Islam agar syariat Islam bisa tegak di Indonesia sehingga umat Islam tidak lagi tertindas seperti sekarang ini ?

Nasihat dan seruan saya kepada umat Islam untuk menuju NKRI Bersyariah, pertama, ayo amalkan semua Hukum Allah SWT yang sudah bisa dilaksanakan di Indonesia, baik terkait perorangan seperti pelaksanaan ibadah dan penjauhan semua maksiat. Atau terkait keluarga seperti hukum pernikahan dan warisan. Atau pun terkait sosial kemasyarakatan seperti pendidikan, perniagaan dan perbankan Syariah.

Kedua, adapun Hukum Allah SWT yang belum bisa dilaksanakan di Indonesia, seperti qishash dan hudud, maka wajib terus kita perjuangkan. Ayo, kita rapatkan barisan dan satukan kekuatan untuk rebut dan kuasai negara ! Caranya : Pilihlah dalam Pemilu 2014, Capres dan Caleg serta Partai yang Pro Syariat Islam ! Allaahu Akbar !!!

Habib Muhammad Rizieq Syihab, Lc. MA
Imam Besar Front Pembela Islam