Curah hujan yang terus mengguyur wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) membuat banjir yang melanda sejumlah titik di wilayah-wilayah tersebut belum sepenuhhnya surut. Relawan ormas Front Pembela Islam (FPI) pun tetap bersiaga satu.
“Kami terus bersiaga 24 jam. Di Kelapa Gading sendiri sudah surut sekitar dua pekan lalu. Sehingga 2 posko yang ada di sini dipindah ke Bogor,” kata Koordinator Posko Induk Relawan Posko Bencana Banjir FPI Jakarta Utara, Tarmidji, kepadhidayatullah.com, Rabu (29/01/2014).
Saat berbincang dengan media ini, Tarmidji bersama sejumlah rombongan relawan FPI sedang di atas kendaraan bergeser menuju wilayah longsor Bogor di Kampung Gonggong, Desa Cibadak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Diperkirakan dia, saat ini sekitar 600 korban jiwa telah mengungsi.
FPI terjun sejak kemarin di Kampung Gonggong, Desa Cibadak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dipimpin langsung oleh beberapa pengurus pusat FPI seperti Ustadz Maman. Namun karena relawan masih sangat terbatas sehingga hari ini FPI kembali menurunkan tim dengan sejumlah bantuan materiil lainnya.
Tarmidji mengatakan, banjir yang melanda Kelapa Gading, Jakarta Utara, dia mana dia berdomisili, tak terlampau meluap dan berangsur surut mulai dua pekan lalu. Kendati demikian, kini tim Kelapa Gading masih terus bersiaga sambil hari ini mereka ikut kembali terjun ke Bogor.
“Sesuai instruksi Imam Besar Habib Rizieq, relawan diimbau untuk berperan aktif dalam bencana nasional. Tim selalu mobile. Di Kelapa Gading FPI mendirikan 2 posko, kami bekerja secara ship dengan jumlah relawan 20 orang,” imbuh Tarmidji.
Sementara, Posko Relawan Banjir FPI di Jatinegara, Kelurahan Bali Mester, Jakarta Timur, Jalan Jatinegara Barat Raya, Kampung Pulo Jatinegara, sampai berita ini ditulis relawan FPI masih bertahan di lokasi.
Koordinator Posko Banjir FPI di Jatienara, Jakarta Timur, Gatot Sutiadi, menyebutkan saat ini air masih menggenang dengan ketinggian 1 meter di Jatinegara Barat I.
“Sampai saat ini masih banjir. Tingginya semeter. Sudah pasti air masuk ke rumah,” kata Gatot Sutiadi kepada media ini, Rabu pagi.
Gatot menuturkan, relawan FPI yang ada di Jatinegara sekitar 50 orang namun hari ini sebagian berangkat ke Bogor membantu korban longsir dan ke Karawang. Pihaknya mengaku masih terus berkoordinasi dengan panglima untuk instruksi aksi selanjutnya.
“Teman-teman relawan dituntut untuk selalu bersiaga kalau-kalau banjir ini terus melonjak. Yang paling mendesak sekarang untuk korban pengungsi banjir di sini adalah makanan siap saji dan air mineral,” kata Gatot dari lokasi banjir.
Menurut Gatot, bantuan pakaian belum terlalu mendesak. Sebanyak 3 karung bantuan pakaian yang dihimpun FPI Jatinegara akhirnya dikirim ke Karawang dan Tanjung Priok. Seperti diketahui, banjir Karawang tak kalah parah dibanding ibu kota.
Dihubungi terpisah, Direktur Hilal Merah Indonesia (HILMI) Habib Ali Alhamdi, mengatakan sejumlah posko yang didirikan FPI di berbagai titik banjir di Jakarta sudah sempat diturunkan mengingat genangan yang mulai surut dan pengungsi yang telah kembali ke rumah, namun itu ditangguhkan karena ternyata banjir belum sepenuhnya surut.
“Jadi sampai hari ini di beberapa titik tertentu masih tetap berdiri posko, karena ternyata air naik lagi. Terutama di Gang Pulo, kami bekerjasama dengan IDC (Infaq Dakwah Club) yang rutin mengantarkan makanan,” kata Habib Ali kepada hidayatullah.com beberapa saat lalu.
Selain di Jabodetabek, pihaknya juga menerjunkan tim relawan di bencana banjir Sumatera Utara. Sementarat di Jawa Tengah, DPP FPI mengirimkan bantuan 2 ton beras dan obatan-obatan untuk korban bencana di wilayah itu.
“Mari kita bantu saudara-saudara kita. Silahkan, siapa saja, dari ormas mana pun, yang penting ada kepedulian,” pungkasnya. Hilal Merah Indonesia (HILMI) adalah sayap organisasi FPI yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Sementara itu, koordinator relawan nasional FPI Ustaz Jakfar Shidik yang siang ini baru datang dari Sinabung, Suamtera Utara, dihubungi media ini belum bisa memberikan keterangan lebih jauh perkembangan bencana Gunung Sinabung karena baru mendarat. Jakfar ke Sinabung untuk mengantar bantuan dan team relawan ke sana.