Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu
ormas Islam yang membuka posko bencana di berbagai wilayah Indonesia
termasuk di sejumlah kawasan Jakarta.
Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab memerintahkan kepada seluruh
laskarnya untuk mengerahkan segala kemampuan dalam membantu para korban
di wilayah yang terkena musibah.
Salah satu wilayah yang
membuka posko banjir adalah Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Semangat para laskar FPI di wilayah ini patut acungi jempol karena
mereka melayani warga dengan membawakan bantuan dari pintu ke pintu dan
mereka juga rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk menolong
masyarakat.
Muhammad Rizal, salah satu relawan FPI di Kebon
Jeruk, rela meninggalkan pekerjaan untuk menolong masyarakat di wilayah
tempat tinggalnya. Kepada Suara Islam Online, Rizal menceritakan
bagaimana ia harus mengorbankan pekerjaannya.
"Selama dua bulan
terakhir saya nganggur, selama itu saya fokus cari-cari kerja,
alhamdulillah setelah itu dapat kerjaan. Saya diterima kerja di tempat
jual beli kendaraan. Satu minggu setelah bekerja, musibah banjir datang.
Semua anggota FPI dapat perintah dari Imam Besar (Habib Rizieq) bagi
setiap laskar wajib membantu korban banjir dan wajib buka posko di
wilayah masing-masing," ujar Rizal.
Sejak itulah Rizal dan
kawan-kawan FPI lainnya membuka posko yang beralamat di Jl. Pangkalaan
SMA 57 Kedoya Selatan Jakarta Barat di kediaman Qoid FPI Kebon Jeruk
Bapak Nur Hidyatullah.
Rizal pun melanjutkan cerita bagaimana ia disuruh memilih antara pekerjaan atau aktivitas sosialnya.
"Suatu hari pada saat mau berangkat kerja, hujan deras turun, karena
kepikiran warga akhirnya saya balik menuju posko banjir. Kepada pihak
kantor, saya sudah izin untuk membantu korban banjir, namun saya
mendapat teguran. Saya diminta untuk memilih pekerjaan atau membantu
korban banjir, akhirnya saya memilih untuk membantu warga, alhamdulillah
setelah itu saya bisa standby di posko banjir," kata Rizal.
"Akhirnya saya tinggalkan pekerjaan yang baru dijalani itu, karena amanat Imam Besar saya niatkan untuk membantu korban
banjir. Dan saya yakin ilmu Allah itu luas, rezeki Allah berlimpah,
insyaallah saya yakin akan dapat ganti yang lebih baik," tambahnya.
Keputusan Rizal pun didukung orang tuanya, sehingga ia tak menyesali meninggalkan
pekerjaannya.
"Orang tua juga sudah tahu dan ridho tentang ini, saya ikhlas membantu
korban banjir dan saya yakin kebaikan akan dibalas dengan kebaikan.
Allah punya segalanya, saya tidak menyesal," aku Rizal.
Sekarang ini di Kebon Jeruk, menurut Rizal, air sudah mulai surut, warga
sudah mulai sibuk membersihkan rumah dan lingkungannya, karena itu
alat-alat kebersihan dan tim medis menjadi kebutuhan. Dan posko FPI siap
menerima dan menyalurkan bantuan untuk warga.
Rizal adalah salah satu dari sekian banyak relawan yang mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kepentingan orang banyak. Dan sekali lagi, Rizal yakin akan pilihannya itu.
"Ilmu Allah luas dan rezeki Allah luas jadi kita tetap semangat, Allahuakbar!" tandasnya.