Geram dengan kegiatan jemaah Ahmadiyah yang menyalahi ajaran Islam,
ratusan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan mengusir seluruh
anggota kelompok sesat tersebut di sebuah rumah di Jalan Bukit Duri
Tanjakan Batu RT 02/08 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat
(12/6/2015) siang.
Meski berada diluar rumah, jemaah Ahmadiyah
tetap ngotot mengadakan kegiatannya. Disaat memasuki waktu salat Jumat
atau sekira pukul 12.00 WIB, jemaah
Ahmadiyah yang terdiri dari 11 orang pria dan dua orang perempuan itu
justru terlihat menggelar karpet hijau untuk melaksanakan salat Jumat
berjamaah di tengah jalan.
Aksi tersebut pun sontak menuai kemarahan dari warga setempat, mereka
dibantu massa dari Front Pembela Islam (FPI) menuntut agar keberadaan
kelompok meresahkan tersebut bisa segera diatasi.
Akhirnya, usai
mereka melaksanakan Salat Jumat di halaman markas jamaah Ahmadiyah, para
pengikut nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad itu akhirnya digiring ke
Mapolsek Tebet oleh petugas kepolisian yang datang ke lokasi.
Selama ini keberadaan jemaah Ahmadiyah membuat warga Bukit Duri resah,
mereka menolak dan meminta aparat membubarkan aktivitas jamaah nabi
palsu itu di kawasan mereka. Pasalnya, sebuah rumah yang dihuni oleh
keluarga Diantono dijadikan markas Ahmadiyah untuk melakukan kegiatan
keagamaan.
"Segala bentuk ibadah Ahmadiyah di Bukit Duri ini
memang sudah lama kita tolak," kata ulama setempat Ustaz Ahmad Syakir di
lokasi kejadian.
Pihaknya sudah meminta Jamaah Ahmadiyah untuk
ikut salat berjamaah di masjid terdekat. Namun, ajakan tersebut ditolak
mentah-mentah dan mereka melaksanakan Salat Jumat di halaman rumah
Diantono.
"Mereka masih ngeyel. Bahkan kita sudah mengajak dari dulu untuk salat di masjid, udah kita rangkul baik" katanya.
Sebagai pemuka agama, dia mengaku tidak ada satu pun warga Bukit Duri
Tanjakan yang mengikuti aliran Ahmadiyah. Menurutnya, jamaah Ahmadiyah
di wilayahnya merupakan warga pendatang. "Enggak ada orang Bukit Duri
yang ikut Ahmadiyah," tegasnya.
Sumber : Suara-Islam.Online