Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengecam aksi
sweeping Front Pembela Islam (FPI) di Lamongan, Jawa Timur, beberapa
waktu lalu.

Akibat aksi itu, terjadi bentrok dengan warga Senin 12 Agustus 2013. Politisi PDI Perjuangan ini berharap,
perilaku FPI yang kerap merusak
tempat umum dan rumah-rumah
ibadah segera ditindak tegas dan
dipidana.

"Sebagai mantan penegak hukum
saya minta korps yang membesarkan
saya untuk bertindak tegas," kata Sidarto di Gedung DPR, Selasa 13 Agustus 2013.

Ketua FPI Jatim Habib Haidar
Tegaskan Tidak Ada FPI di Lamongan

Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur (Jatim), Habib Bagir Haidar Al-Hamid mengatakan sudah
memberitahu Polda Jatim bahwa di
Lamongan Jatim tidak ada
kepengurusan FPI.

"Saya sudah melaporkan hal tersebut ke petinggi di Polda Jatim, saya
menegaskan bahwa FPI di Lamongan
tidak ada,” kata Habib Haidar, pada
Senin (12/8/2013) seperti dilansir
tribun.

FPI, lanjut Habib Haidar, sudah tidak
memiliki anggota lagi di kota
Lamongan sejak dirinya dilantik
menjadi Ketua DPD FPI Jatim sejak
tahun 2010 silam.

“Yang jelas, sejak saya dilantik oleh
Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab
akhir 2010 lalu, bersamaan dengan
FPI kabupaten/kota, FPI Lamongan
sudah tidak ada,” katanya, Senin
(12/8/2013) seperti dilansir kompas.

Dengan adanya pernyataan dan
penjelasan ini, Habib Haidar berharap media umum baik cetak maupun eletronik tidak lagi mengkaitkan
insiden bentrok yang terjadi di
Lamongan tersebut dengan FPI.

Seperti yang diberitakan media massa pada umumnya, telah terjadi bentrokan antara warga preman dan
massa yang diduga para laskar Front
Pembela Islam (FPI) di Dusun Gowah,
Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, pada Senin
(12/8/2013) dini hari.

Bentrokan diduga berawal ketika
para preman membacok anak dan istri aktivis Islam. Tak terima dengan peristiwa itu, puluhan aktivis Islam di Lamongan pun langsung melakukan
investigasi guna mencari pelaku pembacokan.

Bukannya menangkap para preman, polisi justru menangkap sekitar lima
puluh aktivis Islam yang sedang
mencari pelaku penganiayaan dan
pembacokan.

Dan salah satu aktivis Islam yang dikejar untuk ditangkap adalah suami dari ummahat yang dibacok tersebut.

Bantah terlibat Bentrok, DPP FPI
Tegaskan FPI Lamongan telah
Dibekukan

Terkait peristiwa bentrokan warga Desa Dengok, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Senin (12/8/2013), DPD FPI Jawa Timur dengan tegas membantah jika bentrokan tersebut terjadi antara warga dengan FPI.

Hal itu disampaikan Sekjen DPP FPI, KH. Ahmad Shabri Lubis yang mengungkapkan bahwa pengurus DPD FPI Jatim menyatakan FPI tidak terlibat.

“Bahwa sejak pelantikan Pengurus Baru DPD FPI Jatim dan DPW FPI Se- JATIM oleh DPP FPI pada Tahun 2010 bahwasanya DPW FPI Lamongan tidak termasuk yang dilantik,” ungkap Ustadz Shabri melalui blackberry messenger yang diterima redaksi voa-islam.com, Senin (12/8/2013).

Ia menambahkan bahwa DPW FPI Lamongan telah dibekukan sejak tiga tahun lalu oleh DPP FPI karena tidak displin.

“Bahwa DPW FPI Lamongan sejak tiga tahun lalu telah dibekukan oleh DPP FPI atas permintaan DPD FPI Jatim akibat tidak disiplin dan menganggap DPP FPI sebagai Thaghut karena tunduk kepada hukum negara,” imbuhnya.
Dengan demikian, peristiwa bentrokan yang terjadi di Lamongan murni antara dua kelimpok masyarakat dan tak ada kaitannya dengan FPI.

“Bahwa peristiwa Lamongan adalah murni peristiwa bentrokan antara dua kelompok masyarakat yang tidak ada kaitan dengan FPI mana pun,” tegasnya.