Seharusnya pemerintah Indonesia berterima kasih terhadap Front
Pembela Islam (FPI) karena tegas dalam menangani berbagai kemungkaran,
demikian dikatakan pimpinan majelis Az Zikra, Ustadz Muhammad Arifin
Ilham, dalam pertemuan dengan anggota Santri Bela Negeri dan Agama
(SABILANA) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/8/2013).
Ustadz Arifin mengatakan, selama ini pemberitaan seputar FPI jauh dari kebenaran dan itu semua didukung oleh media sekuler.
"Media sekuler sangat jahat, setiap kasus umat Islam selalu yang ditanya
orang-orang fasik, munafik, dan kafir," tegas Ustadz Arifin.
Menurutnya, setiap tindakan FPI selalu diawali dengan cara hikmah
melalui musyawarah, koordinasi dan izin dengan aparat, memberikan 3 kali
peringatan. Semua itu dilakukan dengan atribut pakaian dan organisasi
yang jelas terdaftar legal. Baru tindakan tegas diambil jika semua
ikhtiar yang diambil menemui jalan buntu.
Seandainya terjadi bentrokan, biasanya itu dikarenakan para preman beking tempat maksiat melawan dengan kekerasan.
"Sungguh sudah rahasia umum di negeri ini tempat-tempat maksiyat dan
program kemungkaran seperti pornografi, perizinan minuman keras, judi
dan sebagainya selalu dibekingi preman, oknum pejabat serta media
sekuler," katanya.
Dalam kondisi itulah FPI hadir dengan
segala kekurangan dan kelebihannya untuk melakukan Amar Makruf Nahi
Munkar melawan kemungkaran.
Selain itu, pimpinan Az Zikra ini
juga mengatakan orang yang faham masalah sesungguhnya akan mendukung
FPI. "Sebenarnya orang-orang anti Islam seperti Ruhut
Sitompul, jika dia ngerti persoalan dia bakal balik cinta Islam," tambah Ustadz Arifin dihadapan anggota SABILANA.
SABILANA adalah sayap juang majelis Az Zikra, para anggotanya dibimbing
langsung oleh Ustadz Arifin Ilham, mereka dibentuk untuk menjadi kader
dakwah, kader yang peduli terhadap keadaan umat dan perjuangan Islam.