Sejak menjelang bulan suci Ramadhan hingga bulan syawwal ini FPI lamongan gencar melakukan monitoring ke berbagai tempat maksiat dan menutup tempat- tempat agen penjualan miras di wilayah Lamongan dan sekitar nya.
Aksi ini di lakukan karena aparat yang berwenang tidak berupaya menindak tempat masiat dan sejumlah agen miras yang sangat mengganggu ketenangan umat islam dalam beribadah.

Bentrokan antara FPI dan warga yang di hasut preman tak terhindar dipicu dari aksi penganiayaan seorang preman terhadap seorang istri anggota FPI, istri anggota FPI di bacok oleh preman yang tidak di kenal dan di curigai pelaku nya adalah yang selama ini menjadi backing dari tempat maksiat dan minuman keras kejadian ini menbuat seluruh anggota FPI di lamongan mencari preman pelaku pembacokan terhadap istri anggota laskar FPI.

Beberapa tempat sarang preman di sweeping oleh sejumlah anggota FPI dan karena ada perlawanan dari sekelompok preman yang berusaha menyerang balik FPI sehingga bentrokan tak dapat terhingarkan, FPI berhasil memukul mundur para preman penjaga tempat maksiat tersebut.

Tak berselang lama, warga yang sudah di profokasi preman pun melakukan perlawanan dengan mendatangi Dusun Gowah, Kelurahan Blimbing, Paciran yang merupakan markas FPI.
Aksi warga ini terprofokasi oleh preman yang menyebar fitnah kalau FPI akan menyerang semua rumah warga karena balas dendam ada nya seorang istri laskar FPI yang di bacok orang tak di kenal.

Dari bentrokan tersebut mobil FPI dan sejumlah motor anggota FPI di bakar oleh masa yang di hasut oleh preman, Petugas kepolisian yang datang di lokasi kejadian kemudian melakukan pencarian baik warga yang terlibat maupun massa FPI yang terlibat bentrok ke sejumlah perkampungan. Petugas mulanya mengamankan seorang anggota FPI yang istrinya menjadi korban pembacokan. Setelah melakukan penyisiran, petugas ikut mengamankan 42 anggota FPI yang berada di sebuah rumah dan sebuah mushola.