Meski
sudah sepuh dan kondisi kaki yang cacat, ia tetap bersemangat untuk
berangkat ke Lamongan guna mengetahui secara jelas apa yang sebenarnya
terjadi dan membantu kaum Muslimin di sana.
Meski
bukan pengurus FPI, KH. Hasyim Yahya berkenan memberikan tanggapannya
atas fitnah terhadap ormas Islam yang konsisten menjalankan syariat amar
ma’ruf nahi munkar tersebut.
“Ini
memang makar untuk membubarkan FPI. Dari sejak awal FPI tidak disukai
itu karena membasmi kemaksiatan. Jadi para preman ini dibekingi oleh
aparat, mereka tidak berani begitu kalau tidak dibekingi aparat,” ujar
KH. Hasyim Yahya kepada voa-islam.com, Senin (12/8/2013).
Ia
menambahkan, menjalankan syariat nahi munkar memang banyak tantangannya.
“Kalau amar ma’ruf saja itu tidak banyak tantangannya, tetapi kalau
nahi munkar dilaksanakan di situ banyak tantangannya,” imbuhnya.
Ia pun
menyerukan agar kaum Muslimin bisa membantu saudaranya yang terzalimi di
Lamongan. Pasalnya, sebab awal terjadinya bentrokan adalah penganiayaan
istri dan anak salah seorang ikhwan oleh sejumlah preman.
Dan ketika sejumlah pemuda muslim melakukan perlawanan, sekitar empat puluh dua orang pemuda itu justru kini ditahan.
“Bagi
kaum muslimin, ini justru wajib, mereka harus turun membantu saudaranya
yang dizalimi. Selain itu media Islam juga harus memberitakan ke semua
kaum Muslimin apa yang terjadi sebenarnya,” tuturnya.
KH.
Hasyim Yahya menduga, fitnah terhadap FPI dilakukan oleh BNPT dan Densus
88. Sebab menurutnya kedua lembaga ini kerap menjalankan agenda lembaga
think tank Amerika Serikat, Rand Corporation untuk membenturkan apa yang mereka sebut antara Fundamentalis, dengan Modernis, Liberalis dan Tradisionalis.
“Makar
ini tidak jauh dari itulah, kerjanya BNPT, Densus 88. Mereka seolah
ingin membenturkan dengan warga, begitu juga ingin membenturkan antar
ormas, seperti FPI dengan NU maupun Muhammadiyah,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta umat Islam tidak boleh diam, sebab jika diam maka umat Islam akan terus hina. “Maka selesaikan masalah ini, jangan sepotong-sepotong,” tandasnya.(voaislam.com)