Front Pembela Islam (FPI) mengatakan, meski nantinya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melakukan penataan pedagang kaki lima di sekitar Pasar Tanah Abang, serta membuat arus lalu lintas disana tidak macet, namun itu semua belum bisa dianggap prestasi.

"Pokoknya, kalau Jokowi - Ahok
bisa selesaikan Bongkaran sampai
tidak ada prostitusi, itu baru prestasi
dan kita apresiasi. Karena itu PR
gubernur dari zaman dahulu, sampai
sekarang masih kumuh, jadi tempat maksiat, kumpulnya preman
sehingga meresahkan masyarakat,
jadi tempat aksi kejahatan," tegas
Sekjen FPI DPD DKI Jakarta, Habib
Novel Bamu'min, kepada
INILAH.COM, Selasa (29/7/2013).

Habib Novel melanjutkan, meski mungkin
tidak setuju namun selama ini FPI
tidak pernah menganggu kebijakan
yang diambil oleh Jokowi dan Ahok.

Untuk itu ia meminta Jokowi-Ahok tidak berpikir negatif jika ada saran dan masukan yang diberikan FPI. "Kalau Ahok masih memimpin
arogan, kita akan demo, kita bikin
hidup tidak tenang. Kalau memang
mau bubarin FPI, kita juga siap,"
tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja
Purnama menanggapi desakan Front
Pembela Islam agar ia juga tegas
menertibkan PSK, sebelum
menertibkan PKL Pasar Tanah Abang. Ia balik meminta FPI untuk
tidak menjual agama untuk
kepentingan tertentu. "Enggak usah munafik lah. Yang namanya jual-jual agama kalau
dapat setoran enggak usah munafik,
oknum-oknum semua enggak jelas.

Jakarta ini enggak usah jualan-
jualan begitu lah," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI
Jakarta Senin (29/7/2013).

Sebelumnya Ketua Front Pembela
Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Salim
Alatas mengecam tindakan Ahok
yang mengancam bakal
memenjarakan PKL bila tidak mau
ditertibkan. Pria yang akrab disapa Habib Selon ini membantah adanya preman di wilayah Tanah Abang yang membekingi para PKL.