Pimpinan majelis Az Zikra KH. Muhammad Arifin Ilham mendukung aktivitas
amar makruf nahi munkar yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI),
menurutnya FPI melakukan tugas yang sangat mulia.
"Habib Rizieq dengan jajaran laskar FPI nya melakukan pekerjaan mulia,
kepada saya beliau mengatakan biar Habib yang dicaci maki, dihina,
difitnah yang penting umat selamat dari maksiat," cerita Ustadz Arifin
ketika bicara dengan Habib Rizieq ketua umum FPI.
Menurut pimpinan majelis dzikir Az Zikra ini, aktivitas melawan kemaksiatan ibarat mengamputasi penyakit berbahaya.
"Ikhwah, jika kaki sakit berbahaya dan harus diamputasi, apabila tidak
dilakukan akan menjalar itu penyakit, maka harus dipotong. Begitu juga
nahi munkarnya FPI, maksiat dibersihkan agar penyakit tersebut tidak
menjalar kemana-mana, agar yang lain selamat dari kemaksiatan. Mulia
sekali pekerjaan ini ikhwah, kita harus mendukungnya," ujar Ustadz
Ariifn kepada jamaah.
"Maksiat itu berbahaya dan dosa besar ya ikhwah, sekali berzina aja bisa
menghapuskan pahala ibadah selama 40 tahun, Astagfirullah.." jelasnya.
Ustadz Arifin menuturkan bahwa dalam tindakannya FPI selama ini sudah
melakukan prosedur, setelah mendapatkan laporan warga yang resah karena
kemaksiatan, lalu musyawarah, lapor ke polisi, 3 kali peringatan, dengan
atribut pakaian dan organisasi yang jelas terdaftar legal. Baru
melakukan tindakan sesudah semua ikhtiar.
"Ketika ikhtiar tersebut semua sudah dilakukan dan aparat diam, FPI
mendatangi tempat kemaksiatan, para laskar ini biasanya akan akan
dihadang oleh preman-preman beking kemaksiatan. Ketika terjadi bentrok,
insiden inilah yang direkam kamera wartawan-wartawan media sekuler dan
ditayangkan seolah-olah FPI anarkis," papar Ustadz Arifin.
"Jadi seperti kasus selama ini, premanlah yang memprovokasi melawan FPI,
bukan FPI melawan warga. Justru warga setuju tempat kemaksiatan
dihentikan," tambahnya.
(suaraislam.com/RE)