“Melalui baksos ini, kami mengajak masyarakat, pemerintah daerah dan
pihak lainnya untuk lebih peduli dan memberikan perhatian terhadap
situs-situs sejarah islam yang ada di Kabupaten Mempawah. Salah satunya
makam ulama Lebay Sanen bin Abdillah ini,” terang Sekretaris FPI
Mempawah, Sawadi, SE, Minggu (8/11) di Mempawah.Sawadi menerangkan,
kegiatan baksos menjadi program rutin yang telah dilaksanakannya sejak
beberapa tahun silam. Baksos biasanya dilakukan setiap Sabtu dan Minggu
dengan melibatkan para pengurus, anggota, simpati FPI dan masyarakat
sekitar.
“Minggu depan, kami juga akan melaksanakan baksos serupa di makam
keramat kepiting di Kelurahan Pasir Wan Salim. Jadi, baksos ini sudah
sejak lama dilaksanakan oleh pengurus FPI Mempawah,” tuturnya.Sawadi
menilai, pelestarian terhadap situs budaya islam di masyarakat sangat
penting dan strategis. Salah satu manfaatnya sebagai syiar islam bagi
masyarakat dan lingkungannya. Agar, semakin meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan masyarakat kepada Allah SWT.
“Apalagi, masyarakat Kabupaten Mempawah mayoritas beragama islam
sehingga banyak sekali situs atau peninggalan islam yang potensial dan
harus kita gali. Artinya, budaya islam ini harus kita hidupkan dan
kembangkan melalui pelestarian makam keramat di masyarakat,”
pendapatnya.Lebih jauh, dirinya pun menggugah kepedulian Pemerintah
Kabupaten Mempawah untuk memberikan perhatian terhadap kelestarian situs
islam di masyarakat. Seperti Makam Ulama Lebay Sanen bin Abdillah yang
tampak kurang mendapatkan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang
baik.“Jalan menuju ke makam tidak ada, bangunan makam juga sangat
memprihatinkan. Jika makam ini dikelola dan dilengkapi dengan fasilitas
yang baik, maka bisa menjadi destinasi wisata relegius yang akan
dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Kedepan, kita minta agar
pemerintah daerah dapat memperhatikan hal ini,” tukasnya.
Sumber: Pontianak Post