Wujud kepeduliannya terhadap pelestarian situs Islam di masyarakat, DPW FPI Kabupaten Mempawah melaksanakan bhakti sosial (Baksos), Sabtu (7/11) pagi. Bersama-sama masyarakat, pengurus FPI membersihkan makam keramat ulama Lebay Sanen bin Abdillah di Desa Kuala Secapah.Para pengurus FPI dan masyarakat tampak antusias melaksanakan kegiatan baksos tersebut. Berbekal peralatan tajam, masyarakat membersihkan sekeliling makam dari rerumputan liar yang menjulang tinggi menutupi bangunan dipinggir Sungai Kuala Mempawah itu. Termasuk membersihkan bagian dalam makam yang selama ini belum mendapatkan perawatan maksimal.
“Melalui baksos ini, kami mengajak masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lainnya untuk lebih peduli dan memberikan perhatian terhadap situs-situs sejarah islam yang ada di Kabupaten Mempawah. Salah satunya makam ulama Lebay Sanen bin Abdillah ini,” terang Sekretaris FPI Mempawah, Sawadi, SE, Minggu (8/11) di Mempawah.Sawadi menerangkan, kegiatan baksos menjadi program rutin yang telah dilaksanakannya sejak beberapa tahun silam. Baksos biasanya dilakukan setiap Sabtu dan Minggu dengan melibatkan para pengurus, anggota, simpati FPI dan masyarakat sekitar.
“Minggu depan, kami juga akan melaksanakan baksos serupa di makam keramat kepiting di Kelurahan Pasir Wan Salim. Jadi, baksos ini sudah sejak lama dilaksanakan oleh pengurus FPI Mempawah,” tuturnya.Sawadi menilai, pelestarian terhadap situs budaya islam di masyarakat sangat penting dan strategis. Salah satu manfaatnya sebagai syiar islam bagi masyarakat dan lingkungannya. Agar, semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat kepada Allah SWT.
“Apalagi, masyarakat Kabupaten Mempawah mayoritas beragama islam sehingga banyak sekali situs atau peninggalan islam yang potensial dan harus kita gali. Artinya, budaya islam ini harus kita hidupkan dan kembangkan melalui pelestarian makam keramat di masyarakat,” pendapatnya.Lebih jauh, dirinya pun menggugah kepedulian Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk memberikan perhatian terhadap kelestarian situs islam di masyarakat. Seperti Makam Ulama Lebay Sanen bin Abdillah yang tampak kurang mendapatkan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang baik.“Jalan menuju ke makam tidak ada, bangunan makam juga sangat memprihatinkan. Jika makam ini dikelola dan dilengkapi dengan fasilitas yang baik, maka bisa menjadi destinasi wisata relegius yang akan dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Kedepan, kita minta agar pemerintah daerah dapat memperhatikan hal ini,” tukasnya.
Sumber: Pontianak Post