Kalangan ulama Purwakarta selama sepuluh tahun terakhir resah dengan
kemusyrikan yang meraja lela di wilayah itu. Ketua Manhajus Solihin
Purwakarta, KH Muhammad Syahid Joban bahkan menilai gagasan kebudayaan
yang diusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi selama 10 tahun memimpin,
mengarah pada kemusyrikan.
Oleh karena itu, salah satu upaya
untuk menyelamatkan umat Islam Purwakarta dari berbagai kemusyrikan,
para ulama dari kota santri itu mengundang Imam Besar Front Pembela
Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab yang dikenal tegas melawan berbagai
macam kezaliman dan kemusyrikan untuk berceramah di Purwakarta.
Habib Rizieq hadir berceramah pada Jumat 13 November 2015 lalu di
pertigaan Pasar Rebo Purwakarta. Dalam kesempatan tersebut, Imam Besar
FPI itu mengajak umat Islam untuk berpegang teguh pada akidah Islam.
Dengan kekuatan akidah dan persatuan umat, akan menjadi modal besar
dalam menghadapi segala macam bentuk kemusyrikan.
KH. Syahid
Joban yang juga hadir dalam acara itu menilai Indonesia membutuhkan
sosok seperti Habib Rizieq. "Indonesia butuh sosok seperti Habib Rizieq.
Kalau ada Habib Rizieq di Purwakarta, insyaallah tidak akan ada
kemusyrikan di Purwakarta," ujarnya usai mendengarkan ceramah Habib
Rizieq.
Ia mengajak umat Islam untuk memperkuat akidah,
mempererat ukhuwah Islamiyah serta membela agama dari berbagai hal yang
merusak keimanan.
Dalam kesempatan lain, Joban menyampaikan
pesan bahwa banyak hal yang harus diubah dari Purwakarta. "Budaya
dikembangkan tapi nilai keagamaan merosot. Sehingga kami menilai
keduanya harus berimbang. Islam tidak anti budaya tapi budaya yang
diusung Dedi Mulyadi ini hanya bungkus yang isinya hanya ritual
kemusyrikan," ujarnya dikutip Tribunjabar.co.id , Ahad (15/11).
Banyak ritus budaya namun dinilainya hanya mengarah pada kemusyrikan yang dilakukan oleh orang nomor satu di Purwakarta itu.
Sumber : SI-Online
* Media News FPI *