Front Pembela Islam (FPI) tidak sependapat dengan statemen Wakapolri Komjen Oegroseno yang meminta Polwan berjilbab meniru Arab Saudi.

Untuk Polwan di Arab Saudi, dikenakan seragam muslim juga. Hanya saja, mereka menggunakan cadar. Sementara di Indonesia tidak.

"Bagus-bagus saja, yang penting aurat sudah tertutup. Yang menyamakan cadar (di Arab Saudi) dengan tutup aurat di Indonesia tidak ngerti hukum Islam sama sekali," kata Wakil Ktua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis menanggapi pernyataan Oegroseno, saat dikonfirmasi INILAH.COM, Kamis (5/12/2013).

Lebih lanjut Ust.Sobri bependapat, setiap negara mempunyai budaya masing-masing dalam menerapkan hukum Islam. Termasuk Arab Saudi dan Indonesia dalam hal penggunaan jilbab.

"Tutup cadar karena budaya di Saudi begitu. Sedangkan di Indonesia standarnya tutup aurat semua anggota tubuh, kecuali wajah dan tangan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakapolri Komjen Oegroseno mengusulkan agar pemakaian jilbab bagi Polwan mencontoh Polwan di Arab Saudi yang menggunakan busana terusan (pakaian muslim).

Menurutnya, jika polwan hanya mengenakan jilbab percuma. Karena masih akan tetap mengenakan pakaian yang ketat layaknya anggota Polri. Sehingga akan memperlihatkan lekuk tubuh polwan.