Pekan Kondom Nasional (PKN) memang sudah resmi distop pada 4
Desember. Padahal, rencana awal digelar sejak 1 hingga 7 Desember 2013.
Meski sudah distop aksi demo menolak kondomisasi masih terus ada.
Seperti yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) yang mendatangi Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam
aksi demonya, ratusan anggota FPI itu menjuluki Menteri Kesehatan
Nafsiah Mboi sebagai Ratu Kondom.
FPI menuntut agar Menkes turun
dari jabatannya karena melegalisasi kondom. Julukan Menkes jadi Ratu
Kondom itu ditulis di spanduk dengan foto wajah Menkes berbaju merah
yang memakai mahkota Kondom.
"Berantas penyakit HIV AIDS bukan
dengan bagi-bagi kondom, tapi tutup tempat prostitusi," kata orator Ust.Awit
saat berorasi di depan Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jl
Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
FPI menilai, dengan bagi-bagi kondom Kemenkes secara tidak langsung mengajarkan anak berusia 12 tahun melakukan seks bebas. "Menkes sibuk urus kondom sementara masyarakat banyak yang masih gizi buruk di luar sana," seru para anggota FPI.
Dalam
aksi unjuk rasa itu, sebuah spanduk bertuliskan `Hari Pekan Kondom
Nasional Merusak Akhlah dan Aqidah Anak-anak Bangsa Indoneisa. Menkes
Harus Bertanggung Jawab Atas Rusaknya Akhlak dan Moral Remaja Tersebut`.
"Program
kondom harus dihapuskan. Program Menkes untuk menghilangkan penyebaran
HIV AIDS tidak perlu dengan bagi-bagi kondom. Tidak sesuai dengan akhlak
Islam," ujar Ust.Awit.
Untuk mengamankan aksi demo itu, sebuah mobil
Baracuda tampak terparkir di depan kantor Kemenkes. Barisan polisi juga
ikut mengamankan aksi unjuk rasa FPI yang berlangsung dari jam 11.00
sampai saat ini.