Isu Habib Rizieq Syiah atau cenderung Syiah atau minimal membela Syiah beredar massif di dunia maya. Bahkan supaya lebih hot dibumbui foto-foto lama ketika Habib Rizieq diundang ke Iran tahun 2006 bersama sejumlah tokoh NU dan Muhammadiyah. Tentu itu fitnah kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang sudah kenyang dengan fitnah dan hujatan dari media massa dan kaum liberal.

Namun hujatan kali ini berbeda. Sebab, kali ini fitnah dan hujatan itu beredar dan muncul bukan dari kalangan sekuler liberal dan media kaum kuffar, tapi justru beredar dan muncul dari kalangan gerakan Islam yang selama ini sohib yang akrab dengan Habib Rizieq dan FPI dalam perjuangan. Tidak kurang situs-situs seperti ar-rahmah.com dan voa-islam.com ikut terlibat dalam fitnah kepada Habib dan FPI. Memprihatinkan.

Sebenarnya fitnah dan tuduhan Habib Rizieq Syiah itu hanya sebuah obsesi yang dimulai oleh wartawan genit di situs nahimunkar.com. Obsesi men-Syiahkan Habib Rizieq dimulai setelah munculnya wacana mendaulat Habib Rizieq sebagai Capres Syariah untuk mendekritkan berlakunya syariah secara formal dan konstitusional di NKRI (NKRI Bersyariah) yang dilansir oleh Sekjen FUI sekitar dua tahun lalu dalam Tabloid Suara Islam edisi 127 lalu disosialisasikan dalam Maulid Nabi yang diadakan FPI di Petamburan (3/2/2012), Apel Siaga Umat Islam “Indonesia Tanpa Liberal” di depan Istana (9/3/2012) dan Diskusi Publik di Islamic Book Fair Istora Senayan (12/03/2012). Di samping itu melalui tabloid Suara Islam dan www.suara-islam.com,  polling Capres Syariah dengan pilihan Habib Rizieq, KH. Abu Bakar Ba’asyir, dan Ustadz Abu Jibril.

Hal itu tampaknya direspon pihak yang tidak berkenan dengan membuat sebuah operasi intelijen. Wartawan genit tersebut tampaknya sadar atau tidak telah digunakan tangan-tangan intelijen untuk menggagalkan wacana Capres Syariah untuk NKRI Bersyariah. Nahimunkar.com meng-up load tulisan yang menyerang Habib Rizieq sebagai cenderung Syiah pada 5 April 2012 dan dan juga artikel 28 April 2012 yang menyerang kategori Habib Rizieq tentang tiga macam golongan Syiah.

Tulisan tersebut tanpa disertai cover both side dan dilempar sebagai opini yang disebarkan untuk mendelegitimasi Habib Rizieq dan meragukan kalangan FUI yang melansir Capres Syariah. Saya pernah didatangi sejumlah aktivis FUI Tanah Abang yang membawa tulisan yang menyerang Capres Syariah sebagai Capres Syiah lengkap dengan gambar ilustrasi poster yang memuat gambar Khomeini, Habib Rizieq dan saya. Saya hanya tertawa dengan tulisan konyol tersebut dan menganggap tidak serius.

Namun hari ini, setelah kasus aksi pembubaran acara Syiah yang over acting mengadakan Idul Ghadir di SMESCO dan Kelapa Gading dimana dalam aksi tersebut ikhwan kita yang anti Syiah coba menarik-narik FPI, FUI, dan bahkan Sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir; serta gencarnya isu Syiah yang dilabelkan kepada Habib Rizieq, saya melihat bahwa tulisan di Nahimunkar.com wa akhwaatuha itu serius untuk menghadang NKRI Bersyariah. Apalagi, polling Capres Syariah yang digulirkan FUI diperluas dari tiga tokoh Islam “garis keras” di atas menjadi 15 tokoh gerakan Islam terkemuka di Indonesia hari ini.

Saya melihat modus obsesi mensyiahkan Habib Rizieq tidak hanya terjadi di kalangan ikhwan anti Syi’ah, tapi juga di kalangan Syiah sendiri. Kalangan Syiah berobsesi mengklaim seorang tokoh non Syiah sebagai tokoh Syiah. Setelah taklim Ahad 1 Desember lalu dimana Habib mengangkat topik bahaya mengafirkan sesama Muslim dan secara ilmiyah tidak menggeneralisir semua Syiah sebagai kafir, lalu isu yang beredar yang menyerang Habib Rizieq adalah bahwa Habib membela Syiah akibat tulisan di blog satuislam yang tampaknya dibuat kaum Syiah. Sufyan bin Fuad Baswedan yang menanggapi tulisan orang Syiah tentang taklim tersebut menulis: Berikut ini adalah copas dari blog satuislam....: ...menanggapi tudingan sekelompok takfiri yang mengkafirkan dirinya akhir-akhir ini hanya karena beliau tidak mau mengkafirkan semua penganut Syi’ah, Habib Rizieq menjelaskan bahwa dalam kitab-kitab hadis utama rujukan Ahlusunnah, banyak sekali perawi dari kalangan ulama Syi’ah. Karena itu jika Syi’ah dikafirkan, sama artinya akan banyak sekali hadis shahih Bukhari-Muslim yang mesti ditolak....

Tentu saja kutipan dari blog satuislam itu mengandung obsesi mensyiahkan Habib Rizieq. Kalau kita cermati, Habib Rizieq tidak mengkafirkan semua Syiah, sebab kalau semua Syiah kafir, berarti semua orang Syiah termasuk yang ada dalam sanad Sahih Bukhari adalah kafir dan berarti tidak boleh diterima riwayatnya yang artinya akan merontokkan hadits-hadits dalam sahih Bukhari. Tapi blog satuislam menulis ”Karena itu jika Syi’ah dikafirkan”, seharusnya menulis, “Karena itu jika SEMUA SYIAH dikafirkan”. Inilah obsesi blog Syiah satuislam untuk menunjukkan kesan kepada publik bahwa Habib Rizieq adalah tokoh pembela Syiah.

Alhasil tanggapan Fuad Baswedan yang bermodalkan copas tulisan di atas tidak tepat sasaran. Bagi perancang operasi intelijen, justru tulisan yang membuat simpang siur itu justru mengenai sasaran. Yang penting orang terus ramai-ramai menyerang Habib Rizieq sebagai Syiah dan tidak dibicarakan lagi sebagai Capres Syariah untuk dekritkan NKRI Bersyariah. Wamakaru wamakarallah wallahu khairul maakiriin.

 KH Muhammad Al Khaththath
Sekjen Forum Umat Islam (FUI)