(SI Online) - Imam besar Front Pembela Islam (FPI)
Habib Rizieq menolak keras program terbaru Menteri Kesehatan, Nafsiah
Mboi pada 1-7 Desember 2013, yakni membagi-bagikan kondom gratis kepada
para pemuda yang belum menikah.
Menurutnya, program kondom tersebut adalah kampanye penyesatan karena
berarti membolehkan zina dikalangan diremaja. Selain itu program
tersebut juga telah melanggar undang-undang yang berlaku.
"Program kondom nasional ini telah melanggar undang-undang. Dalam aturan
keluarga berencana disebutkan bahwa alat kontrasepsi termasuk kondom
tidak boleh dijual kepada remaja yang belum menikah, tidak boleh
dihadiahkan, tidak boleh diberikan, bahkan tidak boleh ditunjukkan.
Jangankan diberi, ditunjukkan saja tidak boleh, itu khusus buat orang
yang sudah menikah, ini undang-undang," papar Habib Rizieq dalam
ceramahnya belum lama ini di Jakarta.
Menurut imam besar FPI ini, jika menteri kesehatan masih ngotot
memberikan kondom kepada para remaja yang belum menikah berarti menkes
sudah membangkang terhadap undang-undang.
"Jika rakyat kecil melanggar undang-undang langsung ditangkap, ini
sekarang menteri yang melanggar kenapa tidak ditangkap?" tanya Habib
Rizieq.
"Ini preseden buruk dihadapan 230 juta penduduk Indonesia, bagaimana ia
tunjukkan pelanggaran undang-undang, ia injak-injak aturan di negeri
ini. Padahal sebagai seorang menteri seharusnya memberikan contoh yang
baik," tambahnya.
Selain itu Habib Rizieq menilai program kondom adalah kampanye
pembodohan karena virus HIV/AIDS tidak bisa dicegah dengan penggunaan
kondom.
"Rakyat jangan mau dibodohi, silahkan tanyakan kepada dokter dan
ahli-ahli medis, bahwa ukuran pori-pori kondom jauh lebih besar dari
ukuran virus HIV. Pori-pori kondom berdiameter 1/60 mikro dalam keadaan
tidak meregang, sedangkan bila dalam keadaaan meregang pori-pori
tersebut mencapai 10 kali lebih besar. Sementara kecilnya virus HIV
berdiameter 1/250 mikron. Dengan demikian jelas bahwa virus HIV dapat
dengan leluasa menembus kondom. Jelas ini penipuan, seharusnya menteri
kesehatan tahu tentang ini," papar Habib Rizieq.