Front Pembela Islam (FPI) terus mengecam Pekan Kondom Nasional yang
digelar Menteri Kesehatan RI. Pembagian kondom dengan alasan untuk
mencegah penyebaran virus HIV/AIDS merupakan penyesatan dan pembodohan.
"Itu
pembodohan serta pembangkangan terhadap tatanan kehidupan beragama,
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Penyesatan karena merupakan bagian
dari pembiaran dan pembenaran perzinahan yang diharamkan semua agama,"
tukas Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadri Rabu
(04/12/2013).
Bagi umat Islam, kata dia, untuk mencegah HIV/AIDS
hanya satu jalan yaitu dengan tidak berzina. Sebab, lanjut Idrus, para
pakar WHO sejak tahun 1990-an sudah menyatakan bahwa kondom tidak aman
untuk mencegah HIV/AIDS.
"Di tahun 1995 dalam konferensi AIDS di
Chiang Mai, Thailand telah dinyatakan bahwa kondom memiliki pori-pori
1/60 mikron, jika meregang pori-pori melebar 10x lipat, sehingga
mencapai 1/6 mikron, sedang ukuran virus HIV adalah 1/250 mikron,
sehingga virus itu dipastikan akan menembus kondom," jelasnya.
Apalagi,
kata Habib Idrus, dalam Undang - Undang, dilarang memperagakan, apalagi
membagi-bagikan kondom kepada mereka yang belum menikah. "Menkes RI
sudah mempermalukan Presiden RI, karena tidak becus dalam laksanakan
tugas sebagai pembantu Presiden, sehingga harus segera dipecat. FPI
telah menyerukan sweeping kapan saja dan dimana saja didapatkan ada
pembagian kondom kepada pelajar dan pemuda, apalagi di Depok banyak
kampus, ini kan salah kaprah," tukasnya.