Seribuan warga Dayak bersenjata tombak panah parang dan lain nya melakukan aksi demonstrasi di Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kamis (19/12/2013).
Aksi itu digelar untuk menolak kedatangan Ketua Ormas anti korupsi yang bernama Lembaga Anti korupsi Pejuang 45 (LAKI P45) yang direncanakan datang untuk melantik pengurus Lembaga Anti korupsi Pejuang 45 (LAKI P45).

Ribuan warga Dayak tersebut, datang dari berbagai daerah selain dari Palangkaraya. Misalnya. warga Dayak di Barito Timur, Kapuas, Katingan, Barito Utara, dan Murungraya.

Ketua Gerakan Masyarakat Adat Dayak (Gerdayak) Kalteng Yansen Binti menyatakan, aksi tersebut bukan untuk menolak agenda pemberantasan korupsi. tapi, aksi itu digelar karena LAKI P45 mereka anggap hanyalah organisasi "jadi-jadian" atau underbouw FPI.

Sangat menyedihkan aksi yang sangat mencekam ini tidak banyak di beritakan oleh media padahal dilokasi ada banyak wartawan yang datang dari berbagai media lokal dan internasional

"Warga Kalteng yang datang dari berbagai suku tidak mengiginkan ada campur tangan organisasi apa pun yang terkait FPI. Ini karena trauma terhadap tindakan yang dipertontonkan FPI di masa lalu," tegas Yansen.


Pernyataan Yansen terkesan sangat aneh karena FPI tidak pernah melakukan kegiatan apapun di kalteng yang membuat warga ayak trauma, justru beberapa tahun lalu Yansen lah yang menzolimi FPI ketika beberapa pengurus FPI berkunjung ke Kalteng untuk syafari dakwah.

Yansen Binti adalah Ketua Gardayak yang selama ini memprofokasi terhadap masyarakat dayak untuk menolak keberadaan FPI, Hasil monitoring di lapangan Warga Dayak banyak yang tidak tau bagai mana sebenar nya FPI mereka hanya ikut-ikutan aksi karena di ajak dan di profokasi oleh Yasen Binti.

Walaupun kini Habib Muchsin AlAttas sebagai Ketua Umum FPI namun kedatangan nya bukan untuk acara FPI tapi untuk melantik kepengurusan organisasi Anti Korupsi.