Serangkaian kegiatan mengisi kunjungan
rombongan FPI Aceh ke tempat penampungan para pengungsi muslim
Myanmar ini di Desa Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh
Utara, Sabtu, 23 Mei 2015.
Tiga ratusan pengungsi ini terpaksa
melarikan diri dari tanah kelahiran mereka karena di teror dan akan
dibunuh oleh penguasa rezim junta militer Myanmar.
Pasca shalat berjamaah dan membaca
Surah Yasin bersama serta doa, suasana haru mulai terlihat, para
pengungsi menyalami para anggota FPI Aceh dan langsung memeluk mereka,
air mata bahagia para pengungsi tumpah dalam dekapan saudara seiman
yang sangat menyayangi mereka, banyak para pengunjung terharu dan ikut
menitikkan air mata melihat pemandangan tersebut.
Muhammad Husein salah seorang pengungsi
Rohingya yang mampu berbahasa melayu mengatakan” Kami terharu
diperlakukan layaknya saudara, hal ini tidak pernah kami dapatkan di
Myanmar, segala keperluan kami disini diberikan oleh warga Aceh, jika
diizinkan biarlah kami mati disini saja dari pada dipulangkan kembali ke
Myanmar” ungkapnya saat diwawancarai media online lokal aceh.
Ditambahkan”jika kami dipulangkan ke Myanmar mungkin selama seminggu atau sebulan bisa hidup normal, kemudian hal serupa yang pernah terjadi sama kami pasti terulang lagi, jenazah para muslim rohingya saja tidak boleh dikuburkan di Myanmar, karena kami dianggap gukan warga negara Myanmar” pungkasnya lirih.