Semarang - Beberapa Kyai pengasuh pondok pesantren dan sekaligus tokoh NU Purworejo Jawa Tengah belakangan ini resah. Pasalnya Purworejo yang dihuni mayoritas Muslim, beberapa waktu belakangan ini jabatan kepala polisinya (Kapolres) secara berturut-turut diduduki oleh orang Kafir.

Tidak hanya itu, Kapolres beragama Kristen yang dimaksud ternyata kerap melakukan pelecehan pada para Kyai. Tanpa malu dan tanpa segan ia mengirimkan undangan Natalan ke para Kyai. Lain waktu, Kapolres tersebut kembali mengirimkan undangan acara Paskah ke para Kyai.

Keluhan dan keresahan para Kyai tokoh NU tersebut akhirnya sampai ke telinga Panglima FPI Jawa Tengah KH. Ahmad Rofi'i. Lewat perantara seorang Kyai berpengaruh di Purworejo akhirnya beliau bersedia membantu memediasi masalah ini.

Pada hari Jumat (26/4/2015) dengan didampingi ketua Tim Advokasi FPI Jawa Tengah, Bapak Zainal Petir, S.Pd, SH, MH, Panglima FPI Jateng bersama sejumlah Kyai tokoh NU mendatangi Polda Jawa Tengah.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Wakapolda Jateng Bapak Musyafa' beserta Humas dan Direskrimum Bapak Purwadi. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengadukan permasalahan tersebut.
KH. Ahmad Rofi'i meminta kepada pihak Polda agar proporsional dalam penempatan jabatan Kepala Polisi.

Daerah mayoritas non Muslim di beri Kapolres Non Muslim. Begitu sebaliknya daerah mayoritas Muslim harus di beri Kapolres Muslim agar tidak terjadi kekisruhan antar umat beragama.

Pihak Polda Jateng menerima pengaduan para Kyi tersebut dengan baik. Mereka berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini dengan cara bijaksana.

Sementara itu, Bapak Zainal Petir, S.Pd, SH, MH meminta media melihat kasus ini secara utuh. Tidak sepotong-sepotong. Keresahan para Kyai Purworejo tidak muncul begitu saja, tapi ada sebab musababnya. Ia mengingatkan bahwa ini adalah masalah sensitif karena menyangkut soal Agama.