Indonesia adalah negara yang istimewa, salah satunya ialah karena
penduduknya mayoritas muslim terbesar di dunia, ini patut kita syukuri
dan dipertahankan. Demikian dikatakan Imam Besar Front Pembela Islam
(FPI) Habib Rizieq Syihab saat berceramah dalam Tabligh Akbar di Cilebut
Kabupaten Bogor, Sabtu malam (9/5/2015).
Namun dengan keistimewaan tersebut, kata Habib Rizieq, membuat
musuh-musuh Islam tidak suka. Mereka selalu berusaha memurtadkan umat
Islam dengan berbagai cara.
"Di sepanjang Jl Jendral Sudirman-Thamrin saat acara Car Free Day di
Jakarta, mereka selalu bagi-bagikan selebaran untuk memurtadkan umat
Islam. Dan tidak hanya itu, di beberapa tempat bahkan mereka ketuk pintu
rumah-rumah orang Islam, mereka datang juga untuk memurtadkan umat
Islam," ungkap Habib Rizieq.
Karena itu, kata Habib Rizieq, umat Islam harus waspada dan bertindak
tegas melawan segala bentuk pemurtadan. "Umat Islam jangan tinggal diam,
harus melawan. Jika rampok harta saja kita lawan apalagi ini, rampok
akidah, rampok iman, yang itu jauh lebih berharga dari harta," jelasnya.
Ia mengingatkan kepada orang-orang diluar Islam agar tidak melakukan
tipu daya dan mencoba memaksakan kehendak. "Selama ini kami sudah
toleran, kami sudah tenggang rasa, kami tidak pernah mengganggu kalian,
namun sekarang kalian datang kerumah-rumah umat Islam untuk mengganggu
kami. Ini tidak boleh dibiarkan!" tegas Habib Rizieq.
Namun, jika orang diluar Islam mau bertamu baik-baik itu silahkan, kita
terima dengan baik dan hormat pula. "Tetapi jangan coba-coba melakukan
upaya pemurtadan," katanya.
"Karena itu saya ajak semua umat Islam. Siap lawan kristenisasi? Siap
pertahankan keimanan?" ujar Habib Rizieq yang dijawab "siap" dan pekikan
takbir oleh puluhan ribu jamaah yang hadir.
Untuk melawan segala bentuk pemurtadan, umat Islam harus bersatu dan jangan bercerai berai, kata Imam Besar FPI.
Tabligh akbar digelar dalam rangka memperingati hari jadi Bogor ke 533.
Meski diguyur hujan, puluhan ribu jamaah tetap semangat mengikuti acara
hingga larut malam.
Sumber : (SI Online)