Bentrokan antara sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah dengan warga pada Kamis malam (18//2013) adalah dipicu adanya provokasi. Menurut keterangan dari anggota FPI di lapangan, seorang kepala keamanan lokalisasi dan bandar togel di Sukorejo, Erik, adalah orang yang pertama kali menghasut warga.

Menurut salah seorang pengurus DPP FPI, Ustad Ja'far Shiddiq, pada Kamis sore kemarin sejumlah anggota FPI pulang dari Kendal setelah mengikuti sebuah acara pengajian. Dalam perjalanan pulang, terjadi musibah karena mobil yang mereka tumpangi menabrak seorang ibu pengendara motor.

Mengenai insiden penabrakan itu, Ustad Ja'far menjelaskan bahwa itu akibat kepanikan sopir mobil. Sebab saat melintasi Sukorejo tiba-tiba mobil mereka dilempari batu oleh sejumlah preman. "Karena sopir panik, si sopir menabrak ibu-ibu yang boncengan dengan anaknya," ungkapnya kepada SI Online, Jumat pagi (19/7/2013). 

Setelah menabrak, mobil yang ditumpangi anggota FPI itu berhenti di sebuah pom bensin. Mereka menolong pengendara motor yang ditabrak itu. Warga dapat memaklumi. Tetapi, rupanya hal itu dimanfaatkan oleh Erik untuk memprovokasi warga.

"Kae FPI meh mateni mbokde-mbokde numpak motor, bar kuwi mbokde-mbokdene meh dikepruki jare salah. Wes ngono dipisuh-pisuhi sisan (Itu FPI membunuh ibu-ibu pengendara motor. Setelah itu ibu-ibu tersebut hampir dipukuli karena dituduh bersalah. Habis itu dimarah-marahi, red)," kata Erik seperti diceritakan Ustad Ja'far.

Karena provokasi inilah kemudian warga marah dan menyerang puluhan anggota FPI. Massa juga membakar salah satu mobil yang mereka tumpangi.

"FPI sebenarnya tidak bentrok murni dengan warga. Hanya saja warga terkena pengaruh sama si preman kafir itu. FPI itu perjalanan dari acara di Kendal sambil mengingatkan tempat-tempat maksiat. Itu saja," katanya.

Sumber : Suara-Islam.Online