Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
menuding kelompok teroris yang menyuarakan pembubaran Densus 88.
"Seruan-seruan bubarkan Densus, ya itu seruannya teroris," kata Kepala BNPT, Ansyaad Mbai dalam diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/07).
Terkait pernyataan kepala BNPT tersebut, ketua DPP Front Pembela Islam
(FPI) bidang Nahi Munkar Munarman SH, berpesan agar Asyaad Mbai ingat
kematian karena segala ucapannya akan dimintai pertanggungjawaban.
"Ingat mati lah, nanti akan dituntut di padang masyhar semua fitnah dan
perbuatan yang membunuhi orang-orang mukmin itu," pesan Munarman.
"Sudah jelas bahwa terorisme itu agendanya Amerika kok, agendanya kaum
kafir untuk memberangus Islam. Issue terorisme ini akan terus
dihembus-hembuskan oleh orang-orang kafir sampai akhir zaman. Bahkan
pada saat Imam Mahdi telah datang, media kaum kuffar segera memberikan
label seperti teroris, ekstrimis dan lain-lain," tambahnya.
Pernyataan Ansyaad Mbai selama ini selalu disebarkan oleh media-media
sekuler, sehingga akhirnya tidak sedikit yang ikut-ikutan mencap orang
Islam sebagai kelompok teroris, berkaitan hal ini Munarman mengatakan
bahwa kondisi tersebut sudah dijelaskan dalam hadits.
"Setiap
muslim yang tidak pernah mempelajari hadits-hadits mengenai kemunculan
dan kriteria Imam Mahdi segera mencapnya sebagaimana diinginkan
media-media kafir. Akhirnya jangankan si muslim tadi berbai’at dengan
Imam Mahdi, malah sebaliknya mendaftarkan dirinya ke dalam pasukan yang
memerangi Al-Mahdi," paparnya.
Terkait kondisi yang tengah
terjadi sekarang ini, Munarman menilai saat ini sedang menuju ke arah
stigma dan labelisasi kepada orang-orang yang memperjuangkan tegaknya
kalimat tauhid.
Sumber : suara-islam.com