Bukan Ruhut Sitompul kalau tak menjilat majikannya. Tak terima SBY
dibilang pecundang, Ruhut meminta aparat kepolisian dan kejaksaan untuk
mencari-cari celah supaya Ketua Umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab
bisa ditangkap.
"Pernyataan-pernyataan dari Rizieq provokatif itu. Kepolisian dan
kejaksaan perlu mencari celah bagaimana untuk bisa ditangkap. Tangkap
saja pak polisi segera karena ini kan Presiden yang dihina dan tindakan
FPI ini sudah berkali-kali," ujar Ruhut, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (24/7/2013).
Ruhut menganggap, FPI menjadi besar kepala karena sudah berkali-kali
dianggap membuat ulah, tetapi tidak pernah mendapatkan sanksi apa pun.
Ia meminta agar ormas ini segera dibubarkan.
"FPI jangan besar kepala, dulu partai politik saja bisa dibubarkan,
apalagi ormas? Tidak ada yang kebal di negeri ini," ujar Ruhut
berapi-api.
Politisi yang pernah didepak dari kepengurusan Partai Demokrat saat Anas
Urbaningrum memimpin ini menilai Habib Rizieq sengaja menyampaikan
pernyataan kontroversial yang menyerang Presiden hanya untuk mencari
perhatian. Menurutnya, aksi FPI yang seperti ini seharusnya tidak perlu
digubris.
"Dia sengaja buat pernyataan seperti ini supaya diperhatikan supaya
posisinya selevel dengan Presiden. Siapa sih memangnya FPI itu?" ucap
Ruhut ketus.
Sebelumnya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab
menilai Susilo Bambang Yudhoyono tak lebih seperti seorang pecundang
yang suka menebar fitnah. Pada saat yang sama, kata Habib Rizieq, dia
diam terhadap kemaksiatan.
Pernyataan Habib Rizieq ini merupakan reaksi atas tuduhan SBY yang
menyebut FPI telah mencederai dan memalukan Islam atas kejadian Kendal,
Kamis sore pekan lalu.
“Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti
dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar
fitnah dan bungkam terhadap maksiat!," kata Habib Rizieq dalam pesan
yang diterima SI Online, Senin (22/7/2013).