Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mereka, Indonesia selama ini kerap menyudutkan mereka atas segala permasalahan.

"Selama ini Yahudi dan Israel selalu saja disudutkan. Tapi selama ini kami tidak melakukan apa-apa. Ini karena Yahudi dan Israel masih menghargai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka," kata Direktur Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC), Benjamin Kethang, Selasa (2/7/2013).

Dia mencontohkan banyak elemen masyarakat yang senantiasa menghujat Israel dan bangsa Yahudi atas segala persoalan. "Padahal selama ini Yahudi dan israel selalu cinta damai," ujar Benjamin.

Menanggapi pernyataan Benjamin, Direktur An Nashr Institute Munarman SH mengatakan bahwa ciri-ciri manusia seperti Benjamin sudah ada dalam Al Quran dan Hadits.

"Di dalam Al Quran sudah disebutkan bahwa orang-orang kafir itu selalu berupaya menipu umat manusia. Berdasarkan hadist-hadist muttawatir, juga disebutkan bahwa pada akhir zaman orang-orang Yahudi akan jadi pengikut dajjal. Dengan berbagai kelebihan yang diberikan Allah SWT, justru dajjal dan para pengikutnya akan menyesatkan umat manusia," jelas Munarman kepada Suara Islam Online, Rabu (3/7/2013).

"Tugas dajjal dan pengikutnya adalah menjadikan yang haq seolah bathil dan menjadikan yang bathil seolah haq. Dan itu sudah dimulai dari sekarang," tambahnya.

Kelompok IIPAC, menurut Munarman sudah menjadi bagian dari pasukan akhir zaman pengikut dajjal. Sudah menjadi tugasnya untuk mengampanyekan seolah-olah Israel itu cinta damai.

Melihat fakta sebenarnya bahwa selama ini Israel memerangi kaum muslimin di Palestina, Munarman menegaskan upacan Benjamin jelas memutarbalikkan fakta.

"Tentu saja ucapannya tidak bisa dipercaya, karena kita harus mempercayai informasi dari Allah Swt yang disampaikan melalui kitab sucinya dan hadist-hadist Rasulullah Saw bahwa ada sekelompok orang yang menjadi pengikut dajjal dan sedang mempersiapkan diri menyambut kedatangan dajjal yang tugasnya menyesatkan manusia," papar mantan ketua YLBHI yang sudah hijrah menjadi aktivis Islam ini.

Munarman mengingatkan dengan fenomena seperti itu, menunjukkan bahwa akhir zaman sudah semakin dekat dan kita sebagai orang-orang beriman harus menyiapkan diri untuk menghadapinya.

"Ini menunjukkan bahwa akhir zaman ini semakin dekat. Maka yang paling penting bagi umat manusia, terutama orang-orang beriman adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi akhir zaman. Karena bila tidak mempersiapkan diri, justru akan tersesat. Pagi beriman sore kafir, sore beriman pagi kafir, semua tanpa disadari karena dahsyatnya fitnah akhir zaman," kata ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar ini.

Selain menyatakan bahwa Yahudi Israel itu cinta damai, Benjamin Khetang juga mendukung kunjungan politikus Golkar Tantowi Yahya ke Israel belum lama ini. Bahkan dengan berani, Benjamin mengancam perang jika Tantowi dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPR.

Benjamin mengancam BK jika laporan itu diproses. Yahudi dan Israel tidak tinggal diam. "Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa dilakukan sabotase politik dan keamanan," ancam alumnus Hebrew University Jerusalem tahun 2006 ini.

Terkait ancaman itu, Munarman mengatakan itu salah satu upaya anak buah dajjal.

"Ya, itu salah satu bentuk pekerjaan anak buah dajjal. Mengancam-ngancam seolah berkuasa atas segala hal. Tinggal BK saja, mau tidak diancam oleh orang seperti itu?" ujarnya.