Kelompok pendukung Israel dan Yahudi
menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mereka, Indonesia
selama ini kerap menyudutkan mereka atas segala permasalahan.
"Selama ini Yahudi dan Israel selalu saja disudutkan. Tapi selama ini
kami tidak melakukan apa-apa. Ini karena Yahudi dan Israel masih
menghargai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka," kata Direktur
Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC), Benjamin Kethang,
Selasa (2/7/2013).
Dia mencontohkan banyak elemen masyarakat yang senantiasa menghujat
Israel dan bangsa Yahudi atas segala persoalan. "Padahal selama ini
Yahudi dan israel selalu cinta damai," ujar Benjamin.
Selain menyatakan bahwa Yahudi Israel itu cinta damai, Benjamin Khetang
juga mendukung kunjungan politikus Golkar Tantowi Yahya ke Israel belum
lama ini. Bahkan dengan berani, Benjamin mengancam perang jika Tantowi
dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPR.
Benjamin mengancam BK jika laporan itu diproses. Yahudi dan Israel tidak
tinggal diam. "Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa
dilakukan sabotase politik dan keamanan," ancam alumnus Hebrew
University Jerusalem tahun 2006 ini.
Menanggapi pernyataan Benjamin, Sekjen Front Pembela Islam (FPI) KH.
Shobri Lubis mengatakan tindakan tersebut hanya untuk cari sensasi.
"Benjamin Khetang lagi cari muka ke Israel, cari sensasi biar namanya terkenal," ujar Ustadz Shobri kepada Suara Islam Online Rabu (3/7/2013).
Pernyataan Benjamin memang tidak sesuai fakta, karena selama ini Yahudi
Israel selalu memerangi kaum muslimin khususnya di Palestina. Dan
Indonesia negeri berpenduduk mayoritas muslim memiliki prinsip bahwa
segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Dan pernyataan Benjamin bahwa
Yahudi Israel itu cinta damai, menurut Sekjen FPI menandakan bahwa
Benjamin Khetang itu antek penjajah.
"Dia mau melegalkan penjajahan diatas muka bumi itu pelanggaran UUD 45. Dia menjadi antek penjajah," tegasnya.
Terkait ancaman perang Benjamin, Ustadz Shobri mengatakan "Boro-boro
nantang perang umat Islam Indonesia, dia aja ngumpet terus."